Page 72 - Stabilitas Edisi 216 Tahun 2025
P. 72

masalah ini. Pada tahun 2023, regulator
                                                                               meluncurkan Roadmap Pengembangan
                                                                               dan Penguatan Layanan Pendanaan
                                                                               Bersama Berbasis Teknologi Informasi
                                                                               (LPBBTI) 2023–2028, yang memetakan
                                                                               arah penguatan sektor ini dalam tiga
                                                                               fase: penguatan pondasi (2023–2024),
                                                                               konsolidasi dan momentum (2025–2026),
                                                                               serta penyelarasan dan pertumbuhan
                                                                               (2027–2028).
                                                                                  Empat pilar utama roadmap
                                                                               mencakup tata kelola, perlindungan
                                                                               konsumen, pengembangan ekosistem,
                                                                               serta penguatan infrastruktur data. Salah
                                                                               satu langkah konkret adalah memperkuat
                                                                               sinergi dengan Lembaga Pengelola
                                                                               Informasi Perkreditan (LPIP) seperti
                                                                               Pefindo Biro Kredit dan FinScore untuk
                                                                               meningkatkan kualitas penilaian kredit.
                                                                                  Angel Brigitta, Wakil Ketua Umum
                                                                               Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama
                                                                               Indonesia (AFPI), menjelaskan bahwa
                                                                               industri fintech P2P sudah bekerja sama
                                                                               dengan penyedia data kredit alternatif
                                                                               untuk memperbaiki akurasi algoritma.
                                                                               ”Kami mendorong penggunaan teknologi
                                                                               machine learning untuk memproses data
                                                                               perilaku, bukan hanya data demografis.
                                                                               Ini akan mencegah approval kepada
                                            aduan masyarakat yang diterima     peminjam yang tidak punya kapasitas
                                            sepanjang 2024, 35 persen berkaitan   bayar,” jelas Angel pada media briefing
                      Menurut data OJK,     dengan penagihan yang mengandung   AFPI, Juni 2025.
                       gagal bayar pinjol   kekerasan verbal, pelecehan, atau     OJK juga berkomitmen menindak
                    paling banyak terjadi   intimidasi. Di sisi lain, 16 persen aduan   penyelenggara dengan rasio TWP90
                     pada kelompok usia     menyangkut restrukturisasi yang    di atas 5 persen. Menurut Hasan
                      muda 19–34 tahun,     gagal, dan 14 persen tentang penipuan   Fawzi, otoritas terlebih dahulu akan
                   dengan total 467.900     eksternal.                         mengeluarkan surat pembinaan
                  rekening senilai Rp794       Friderica Widyasari Dewi, Kepala   dan meminta rencana aksi konkret.
                   miliar per Maret 2025.   Eksekutif Edukasi dan Perlindungan   “Jika tidak ada perbaikan dalam 90
                                            Konsumen OJK, menyebut bahwa       hari, kami dapat menjatuhkan sanksi
                                            kerugian masyarakat akibat investasi   administratif hingga pembekuan kegiatan
                                            ilegal dan pinjol ilegal selama periode   operasional,” tegasnya.
                                            2017–2022 mencapai Rp139 triliun.     Di sisi lain, rendahnya literasi
                                            ”Sebagian besar korban adalah      keuangan masyarakat masih menjadi
                                            masyarakat kelas menengah ke bawah   tantangan besar bagi penguatan sektor
                                            yang minim literasi keuangan,” ujarnya   keuangan digital. Survei Nasional
                                            dalam acara Edukasi Keuangan Digital di   Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK)
                                            Jakarta belum lama ini.            2022 mencatat bahwa indeks literasi
                                                                               keuangan nasional baru mencapai
                                            Upaya Otoritas dan Industri        49,68 persen, sementara tingkat inklusi
                                               OJK menyadari perlunya strategi   keuangan sudah mencapai 85 persen.
                                            menyeluruh untuk menanggulangi     Untuk layanan fintech peer-to-peer


         72   Edisi 216 / 2025 / Th.XXI    www.stabilitas.id
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77