Page 27 - Stabilitas Edisi 191 Tahun 2022
P. 27

erkembangan dan           digital sekaligus mengaplikaskan
                  pemanfaatan berbagai      mitigasi risiko. Hal itu memaksa otoritas
                  teknologi di bidang layanan   keuangan bergerak dengan kecepatan
          Pkeuangan terus berlangsung       yang sama untuk meregulasinya.
          dan makin tak terbendung. Kemunculan   Direktur Eksekutif Penelitian dan
          sederet bank digital sejak tahun lalu   Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa
          dan fenomena super apps telah menjadi   Keuangan (OJK), Anung Herlianto
          penanda bahwa babak baru praktik   mengatakan, otoritas telah menerbitkan
          digitalisasi akan menyajikan persaingan   dua peraturan di sektor perbankan, yakni
          lebih sengit.                     POJK Nomor 12 Tahun 2021 tentang
            Berdasarkan data Statista, institusi   Bank Umum Baru dan POJK Nomor 13
          statistik global, transaksi digital di   Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
          seluruh dunia sejak tahun 2017–2021   Produk Bank Umum. POJK Nomor 12
          tumbuh sebesar 118 persen. Di Indonesia   Tahun 2021 memuat defnisi bank digital,
          sendiri, perkembangan transaksi   yakni bank berbadan hukum di Indonesia
          digital tumbuh jauh lebih tinggi, yakni   yang menyediakan layanan keuangan
          sebesar 1.556 persen dalam kurun tahun   secara digitalisasi.
          2017–2020. Transaksi uang elektronik   Menurut Anung, OJK akan terus
          mencapai Rp786,35 triliun pada 2021.   memperkuat regulasi tentang keamanan
          Nilai tersebut meningkat Rp281,39   sebuah layanan bank digital. Di antaranya
          triliun (55,73 persen) dibanding tahun   memperketet pengawasan, sehingga
          sebelumnya yang hanya Rp504,96 triliun   diharapkan dapat mempersempit ruang   Rayendra Minarsa Goenawan
          (Bank Indonesia, 2021).           gerak pelaku kejahatan siber. Namun
            Tahun depan tampaknya puncak    Anung juga meminta masyarakat
          baru akan tersentuh. BI memperkirakan   pengguna jasa layanan bank lebih   Kolaborasi. ada
          ekonomi digital akan terus mengalami   cermat menilai setiap hal di dunia maya.
          peningkatan pada tahun 2023 dan   Tidak mudah tergiur ketika seseorang   banyak peluang
          tahun 2024. Gubernur BI Perry Warjiyo   mengarahkan untuk menuju link   kolaborasi
          mengatakan, transaksi perbankan digital   tertentu tanpa mengecek lebih dahulu
          diperkirakan akan mencapai Rp67   kesahihannya. Selain itu, nasabah tidak   membuat layanan
          ribu triliun di tahun 2023 dan Rp87   sembarangan memberikan akses rahasia   lebih efisien. eranya
          ribu triliun untuk tahun berikutnya.   berupa pin, kata sandi dan lainnya.
          “Sementara transaksi uang elektronik   Bank patut lebih aktif mengedukasi   open banking.
          diramal bakal mencapai Rp508 triliun   nasabahnya terkait literasi digital.  Banking vs fintech
          tahun depan dan Rp640 triliun pada
          2024,” kata Perry dalam acara Pertemuan   Kolaborasi                    berkolaborasi.
          Tahunan Bank Indonesia 2022, akhir   Rayendra Minarsa Goenawan,         Bukan head to head
          November lalu.                    Enterprise Risk Management Division
            Namun, perkembangan digitalisasi   Head BNI menegaskan, soal transformasi   karena bank ada
          juga dihantui oleh sejumlah risiko   teknologi perbankan sejauh ini     standarisasinya
          yang patut diwaspadai. Risiko tersebut   sudah dilaksanakan. “Namun saat ini   dengan risk
          antara lain adalah perlindungan data,   dihadapkan dengan game changers
          serangan siber atau bahkan pinjaman   baru, dimana digitalisasi menempatkan   management
          online ilegal. Untuk itu menurut Perry,   penggunanya hidup di era investing   yang sudah sudah
          ekosistem keuangan digital perlu   time is very interesting,” katanya saat
          diperkuat dari sisi mitigasi risiko-risiko   berbicara dalam Seminar Indonesia Risk   dikelola sedemikian
          tersebut. “Agar kita menaikkan manfaat   Management Outlook (IRMO) 2023 yang   tahun
          digitalisasi tapi mencegah risiko-risiko   digelar Stabilitas November lalu.
          yang kemungkinan terjadi dan terus   Goenawan sepakat bahwa, saat ini
          berinovasi untuk negeri,” jelasnya.  banyak sekali isu-isu, risiko-risiko yang
            Perbankan tentu menjadi sektor   muncul baik dari sisi environmental, dari
          terdepan dalam merengkuh potensi   sisi cyber, dari sisi tekanan terhadap nilai


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 191 / 2022 / Th.XVIII  27
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32