Page 31 - Stabilitas Edisi 191 Tahun 2022
P. 31

di beberapa negara Eropa yang saya   menangani isu-isu ini, tapi mungkin this   pengetatan sampai muncul tanda-tanda
          saksikan besarannya sangat minimal.   time karena keliatannya akan bertahan   picking up inflasi yang tangible.
          Artinya ada financing gap karena biaya   lama, perlu sesuatu yang signifikan.   Kedua, soal perang dan pandemi.
          kredit juga terus mengalami peningkatan.   Artinya, dibangun kebijakan untuk   Kita semua menderita karena perang
          jika kita tarik isu ini ke tataran global   merespons semua ini, dibangun sesuatu   dan dampak pandemi, tapi kita juga
          maka ini cukup serius persoalannya.   yang berkesinambungan tidak mengalami   harus ingat bahwa banyak orang yang
          Dengan demikian ada isu yang menurut   persoalan serupa yang berulang.   lebih menderita dari kita. Bahkan
          saya perlu menjadi perhatian adalah                                  dalam konteks di Indonesia tentu ada
          melambatnya pertumbuhan kredit    Fokus ASEAN                        fragmentasi juga. Kebijakan yang sudah
          karena berbagai macam alasan, termasuk   ASEAN, dalam konteks fragmentation   dilakukan selama ini yang menurut saya
          salah satunya karena tingkat bunga yang   risk, merupakan salah satu bintang yang   sudah on track ini diteruskan terutama
          makin tinggi.                     bersinar dan ini juga penting karena   untuk memfokuskan upaya menolong
            Implikasinya akan sangat besar,   tahun depan Indonesia menjadi Presiden   mereka yang paling terpukul dari
          karena kalau pertumbuhan kredit   ASEAN. Selesai dari Presiden G20, kita   dampak krisis ini, sehingga kita bisa
          menyusut maka dampaknya pada      sekarang menjadi Presiden ASEAN. Saya   recover together.
          perekonomian juga akan signifikan.   pikir-pikir agenda-agenda G20 akan   Ketiga, yang akan menjadi perhatian
          Kondisi ini juga akan mengganggu   didorong terus karena tema-tema G20   adalah soal sustainability atau green
          recovery.                         sangat universal, seperti penanganan   economy. Ketika di Bali ada G20 di
            Sementara itu di Eropa 57,5 persen   krisis energi, krisis pangan, kemudian   saat yang bersamaan di Mesir ada
          dari kebutuhan energinya adalah   inflasi dan agenda-agenda ekonomi lain.  COP27, pertemuan yang penting
          impor. Jadi kalau terjadi kenaikan yang   ASEAN ini adalah regional wilayah   namun overshadow oleh G20. Secara
          signifikan terhadap harga energi tentu   ekonomi yang diperkirakan akan   internasional sebetulnya perhatian media
          saja akan signifikan terhadap kinerja   tumbuh 5 persen pada akhir 2022 ini   terhadap COP27 ini besar sekali terutama
          ekonomi Eropa. Jadi bagi Eropa, saya   dan 4,7 persen pada 2023. Jauh lebih   untuk meng-address isu besar. Komitmen
          melihatnya sekarang adalah masa-  tinggi dari pertumbuhan ekonomi    negara-negara dunia diharapkan untuk
          masa sulit, bukan hanya barang semua   global. ASEAN akan menjadi key player   bisa mengurangi emisi. Di Indonesia
          naik, daya beli turun. Juga karena   untuk mengurangi fragmentation risk   sendiri menurut saya sudah memiliki
          ketidakpastian perang terus berlanjut.   tadi. Kemudian ASEAN tentu saja kita   kebijakan yang agresif yang terbaru yaitu
            Kemudian yang menurut saya      berharap karena potensinya besar akan   komitmen bisa mengurangi 43 persen
          juga penting untuk diperhatikan   menjadi pasar yang sangat dinamis.   emisi pada tahun 2030, dengan dukungan
          adalah dampak dari pengetatan yang   Penduduk ASEAN mungkin hampir   internasional.
          berkesinambungan di berapa periode   700 juta dan juga memiliki sumber   Di sini ada tiga isu besar. Pertama,
          terakhir ini. Karena beberapa bank   daya alam besar serta sudah menjadi   isu financing, karena gap financing
          sentral besar masih terus akan berlanjut   bagian penting dari global supply chain.   yang masih besar. Kemudian kedua isu
          meningkatkan suku bunga, saya kira   Jadi ASEAN menjadi bagian penting   capacity building yang saya pikir green
          perlu adanya respons yang baik. Artinya   bagi ekonomi Indonesia. ASEAN maju,   economy ini bukan hanya sekedar green
          otoritas makro harus mampu merespons   kita maju. Maka dari itu ASEAN akan   washing, tapi dipahami bagian strategic
          ini dengan berbagai macam opsi yang   sangat berpengaruh, namun juga akan   yang harus dipahami oleh seluruh
          durable.                          sangat dipengaruhi oleh perkembangan   lapisan mulai dari level leader sampai
            Macroprudential measure dalam   ekonomi terutama dari China.       kepada operasional. Sehingga isu isu ini
          artian umum perlu terus dilanjutkan   Ada beberapa yang harus jadi   betul betul embeded di dalam strategi
          terutama untuk menangani persoalan   perhatian dalam fokus kepada ASEAN   dari masing masing kita, teruma bank.
          capital outflow. Di lain sisi juga   ini. Yang pertama ASEAN harus   Isu yang terakhir, semua ini tidak bisa
          mengundang investasi masuk ke dalam   committed pada inflasi, dan saya yakin   dilakukan tanpa collective action, semua
          negeri. Saya pikir macroprudential   Indonesia sebagai Presiden ASEAN   itu harus dilakukan secara kolektif.
          measure harus diupayakan paling tidak   akan bisa melakukan itu, paling tidak   Indonesia sudah menempatkan diri
          untuk menahan capital outflow.    mengagendakan inisiatif-inisiatif   pada posisi yang sangat baik, terutama di
            Di Indonesia menurut saya sudah   terikait pengelolaan inflasi, bagaimana   dalam konteks memobilisasi komitmen,
          banyak orang yang berbicara mengenai   supply dan demand side-nya. Sementara   paling tidak di antara kelompok G20,
          devisa, bagaimana menahan devisa lebih   bank sentral diperkirakan akan terus   yang kalau GDP-nya dijumlah sudah
          lama di Tanah Air. Sebenarnya ini isu   melakukan kebijakan pengetatan dan   sangat dominan di dalam total GDP
          lama karena 10 tahun lalu kita sudah   diharapkan akan terus melakukan   dunia.*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 191 / 2022 / Th.XVIII  31
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36