Page 29 - Stabilitas Edisi 191 Tahun 2022
P. 29

dengan cyber risk yang menghantam   Caranya, dengan memastikan setiap
          perusahaan-perusahaan industri besar,   produk digital BRI sudah aman dari
          yang dimana sebenarnya mereka sudah   berbagai design.
          memiliki sebuah manajemen.           “Dari awal sudah secure dari
            “Jadi setiap pelaku harus sering   setiap desain. Kemudian menerapkan
          sharing informasi, saling bertukar   pertahanan yang berlapis, menggunakan
          pikiran, saling melihat best practice   berbagai proteksi yang berbagai macam,
          terbaik. Karena tidak ada satupun bank   mulai dari network-nya, aplikasi, dan
          yang memiliki manajemen risiko yang   datanya,” jelas Indra. Kemudian dari
          perfect. Kita harus membuka forum-  sisi bisnis logic-nya, bagaimana BRI
          forum seperti ini (IRMO) untuk saling   meningkatkan deteksi jika terjadi
          menukar bertukar pikiran terkait dengan   transaksi anomali. Hal itu dilakukan
          best practice yang ada,” imbuhnya.   dengan teknologi big data untuk bisa
            Wilson Arafat, Enterprise Risk   melihat adanya anomali-anomali yang
          Management Division Head BTN sepakat   terjadi. Sehingga deteksinya bisa cepat
          bahwa kolaborasi menjadi sangat penting   dan kemudian bisa merespon dengan
          dalam optimalisasi bisnis inti saat ini.   cepat.
          BTN sebagai bank dengan fokus pada   Dalam menghadapi tantangan
          pembiayaan properti, dihadapkan pada   kejahatan siber, BRI melakukan
          kondisi backlog perumahan yang sangat   kolaborasi dengan berbagai stakeholder,
          lebar. Dimana permintaan rumah lebih   termasuk dengan perbankan, regulator,
          tinggi dari suplay yang ada. Maka dari   tenaga hukum, dan bekerja sama dengan
          itu, untuk meningkatkan pertumbuhan   Telco. “Kolaborasi yang kami sudah   Wilson Arafat
          kepemilkan rumah pertama, BTN     bangun di Perbanas (Perhimpunan Bank
          mengadopsi layanan digital, misalnya   Nasional), juga dengan Aspi (Asosiasi   Manajemen
          aplikasi btnproperty.             Sistem Pembayaran Indonesia). Itu
            “Kita biasa melakukan analisis   bagaimana bisa merespon dengan cepat   risikonya kita
          internal dan eksternal kemudian kita   jika terjadi sebuah insiden,” jelas Indra.  perkuat, apa,
          harus melihat customer fokus BTN.    Salah satu kolaborasi yang dilakukan
          Misalnya fokus sekarang untuk milenial,   itu misalnya dengan melakukan blokir   sehingga cyber
          seperti apa, maunya mereka dibanding   rekening-rekening yang mencurigakan,   risk itu bisa
          dengan generasi baby boomers? Tentu   dan melakukan sharing blacklist dengan
          saja mereka ingin yang mudah, cepat,   beberapa bank-bank. “Kalau terjadi   kita antisipasi.
          efektif. Jawabannya digital. Untuk itu   di satu bank, di bank lain bisa merefer   nah, kalau mau
          kita terus juga terus transformation   sehingga tidak terjadi di bank lain. “Kita
          digital dan memperkuat kapabiltitasnya.   juga melakukan kolaborasi dengan   sukses kita harus
          Manajemen risikonya kita perkuat,   fintech-fintech supaya kalau ada sesuatu   partnership. Kalau
          apa, sehingga cyber risk itu bisa kita   yang di-blacklist terjadi, ada identitas
          antisipasi. Nah, kalau mau sukses kita   yang pernah melakukan insiden suatu   di it ya, ada gopay,
          harus partnership. Kalau di IT ya, ada   kejahatan itu tidak terjadi di pelaku lain,”   gojek, Ovo, dan
          gopay, gojek, Ovo, dan sebagainya. Tidak   jelas Indra.                sebagainya. tidak
          bisa kita bangun sendiri ya, kita harus   Tidak kalah penting, kata Indra, BRI
          partnership dengan rekan-rekan bisnis   berkolaborasi dengan Telco, mengingat   bisa kita bangun
          yang lain,” jelas Wilson.         semua layanan digital menggunakan    sendiri ya, kita harus
            Secara terpisah Direktur Digital &   mobile dan mengharuskan pengguna
          Teknologi Informasi BRI, Indra Utoyo   untuk menggunakan nomor handphone.   partnership.
          mengatakan BRI telah menempuh     “Kalau ada termasuk blacklist dari
          berbagai strategi agar terhindar dari   nomor-nomor telepon, ini penting untuk
          kejahatan siber. Dengan adanya    dilakukan agar setiap ada pergantian
          konsekuensi siber, membuat BRI harus   nomor, kita diberikan notifikasi.
          bisa merespon dengan manajemen    Sehingga tidak terjadi fraud yang berisiko
          risiko yang lebih baik, cepat, dan tepat.   bagi nasabah,” kata Indra.*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 191 / 2022 / Th.XVIII  29
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34