Page 24 - Stabilitas Edisi 191 Tahun 2022
P. 24
sustainable investing bukan cuma socially isu lingkungan dan lebih ramah pada
responsible atau hanya sekadar label, tapi kehidupan. Salah satu yang cukup
bagaimana caranya emiten menerapkan agresif adalah BRI. Beberapa kali bank
prinsip keberlanjutan, tapi value tetap ini mendapatkan pengakuan terkait
naik,” kata dia. penerapan ESG.
Erman melanjutkan, emiten yang Terakhir, BRI mendapat penghargaan
menerapkan prinsip ESG harus bisa dari lembaga pemeringkat Sustainalytics
memastikan bagaimana penerapan berupa penurunan penilaian tingkat
prinsip tersebut bisa memberikan risiko dalam ESG Risk Rating yang dirilis.
keuntungan bagi perusahaannya seperti Pemeringkatan ESG Risk Rating tahun
meningkatkan labanya. 2022 diterbitkan pada 5 Oktober 2022.
Sebut saja, isu karbon kredit, Dan Sustainalytics memberikan skor 18,8
bisa tidak menjadi revenue baru bagi atau Low Risk terhadap BRI.
perusahaan dengan adanya implementasi ESG Risk Rating Sustainalytics
clean development mechanism. Emiten mengukur eksposur perusahaan terhadap
diharapkan tidak sekadar menerapkan risiko ESG dan seberapa baik perusahaan
prinsip ESG agar sesuai dengan aturan mengelola risiko tersebut. Semakin
pemerintah, tetapi juga memberikan rendah ESG Risk Rating perusahaan,
keuntungan bagi usahanya dan bagi maka dipersepsikan semakin baik
investor. perusahaan tersebut dalam mengelola
Dengan penerapan ESG, seharusnya risiko ESG.
perusahaan juga bisa mengembangkan Industri perbankan sendiri memiliki
sumber daya manusia yang dimiliki, panduan dalam mengimplementasikan
Ignatius Denny Wicaksono yang pada akhirnya membuat tata kelola praktik ESG dalam bisnis sesuai dengan
perusahaan lebih baik serta memberikan regulasi yang dilansir otoritas mengenai
keuntungan bagi perusahaan. Risiko Prinsip Keuangan Berkelanjutan yang
tahun ini kita terkait fraud dan penyuapan seharusnya berisi delapan poin.
Direktur Pengembangan BEI, Hasan
ada rencana juga bisa ditekan dengan penerapan Fawzi mengatakan, penerapan aspek
prinsip good governance.”Kalau
mengeluarkan yang manusianya bagus, dapat menggerakkan ESG dalam seluruh aktivitas bisnis
lebih spesifik yakni perusahaan, seharusnya semakin cerdas berhasil membuat kinerja perseroan
terdongkrak lebih positif.
pengelolanya, profit perusahaannya juga
environment atau semakin meningkat,” ucap Erman. “Untuk itu, diharapkan pelaku
Adapun saat ini Bursa Efek Indonesia
Climate indeks. telah memiliki empat indeks saham pasar juga dapat mulai mempersiapkan
diri dalam penyusunan inisiatif-
dalam waktu yang dinilai telah menerapkan prinsip inisiatif penerapan ESG, serta turut
dekat kita akan ESG, yakni IDX ESG Leader, Indeks mengintegrasikan Sustainable
ESG Sector Leaders IDX KEHATI, ESG
Development Goals (SDGs) dalam
mengeluarkan, Quality 45 IDX KEHATI, dan SRI- setiap kebijakan, strategi dan kegiatan
jadi kita memiliki KEHATI. bisnis operasional untuk mendukung
Kepala Divisi Pengembangan Bisnis
pencapaian keuangan berkelanjutan,”
lima indeks saham Bursa Efek Indonesia (BEI) Ignatius jelas Hasan.
Denny Wicaksono mengatakan, pihaknya
ESG yang dilakukan oleh emiten, kata
kategori eSG berencana mengeluarkan indeks saham dia, pada akhirnya akan memberikan
kategori lingkungan (environment) atau keuntungan yang nyata bagi emiten
iklim (climate) pada tahun ini.”Tahun yang bersangkutan. Salah satunya
ini kita ada rencana mengeluarkan yang keberpihakan investor yang menjadikan
lebih spesifik yakni Environment atau ESG sebagai faktor penentu penempatan
Climate Indeks. Dalam waktu dekat kita dana dan portofolio.
akan mengeluarkan, jadi kita memiliki “Di sisi lain, semakin luas akses
lima indeks saham kategori ESG,” ujar pendanaan karena penyedia dana akan
dia. lebih selektif dalam memberikan fasilitas
Beberapa bank di Indonesia juga pendanaan hanya ke emiten yang
sudah menyadari pentingnya penerapan mereka yakini peduli pada aspek ESG,”
bisnis yang mengaitkan dengan isu- jelasnya.*
24 Edisi 191 / 2022 / Th.XVIII www.stabilitas.id

