Page 36 - Stabilitas Edisi 191 Tahun 2022
P. 36

Menciptakan Agile Culture


                             dalam Transformasi Digital




                             Oleh Merza Gamal, Author of Change Management & Cultural Transformation



                                     ersaingan                          kolaborasi lintas tim.
                                     ketat industri                        Misalnya, bank mendukung tim DevSecOps
                                     dan laju                           dengan menstandarisasi dan mengotomatisasi
                             Pperubahan                                 agar proses dapat dilakukan di mana pun. Bank
                             telah memaksa berbagai                     menstandardisasi semua pengembangan ke dalam
                             perusahaan untuk                           satu saluran CI/CD (Continuous Integration/
                             mengembangkan                              Continuous Deployment) yang menggunakan
                             serangkaian                                serangkaian pengujian keamanan dan kepatuhan
                             kemampuan yang                             informasi otomatis.
                             memanfaatkan                                  Inovator digital terkemuka memiliki budaya
                             kegesitan (agility).                       yang menghargai keterampilan pengembang
                             Berbagai perusahaan                        dengan memberikan kebebasan kepada para
                             menciptakan budaya rekayasa perangkat lunak   engineer untuk mengejar keahlian mereka.
                             yang memelihara dan menghargai keahlian teknis,   Salah satu cara untuk mendukung budaya yang
                             memberdayakan tim, dan memberikan keamanan   mengutamakan engineer semacam ini adalah
                             psikologis tingkat tinggi. Perusahaan-perusahaan   dengan mengadopsi praktik sumber terbuka dan
                             tersebut mendukung pengembang, serta       sumber internal.
                             menyematkan data dan analitik di setiap tingkat   Membangun budaya sumber terbuka yang gesit
                             pengembangan produk.                       (agile culture) lebih dari sekadar menggunakan
                                Banyak perusahaan telah berinvestasi dalam   perangkat lunak sumber terbuka (OSS) di dalam
                             kemampuan DevSecOps (pengembangan,         kode. Tetapi, juga untuk mendorong kontribusi
                             keamanan, dan operasi). Tetapi, hanya sedikit   dan partisipasi dalam komunitas sumber terbuka
                             yang telah membangun infrastruktur operasional   serta mengadopsi pendekatan serupa untuk
                             yang saling berhubungan. Padahal itu diperlukan   berbagi kode secara internal.
                             untuk mendukung manajemen, pengembangan,      Perusahaan yang mengembangkan agile culture
                             pengujian, penyebaran, pemantauan, kepatuhan,   mempertahankan pendekatan strategis untuk
                             dan keamanan proyek yang kolaboratif dan kohesif.  mengembangkan perangkat lunak, membangun
                                Perusahaan terbaik di kelasnya          keunggulan inti mereka dan melengkapi dengan
                             mengembangkan tidak hanya alat DevSecOps   teknologi sumber terbuka atau layanan cloud.
                             tetapi juga proses yang memungkinkan alat   Mereka juga secara proaktif menggunakan praktik
                             tersebut bekerja sama dengan baik. Tujuan   manajemen keamanan yang berfokus pada OSS
                             mereka adalah untuk menghilangkan gesekan dari   dan alat otomatis yang dapat memindai komponen
                             kehidupan sehari-hari pengembang, bukan hanya   sumber terbuka dan memulihkan kerentanan
                             untuk mengoptimalkan biaya atau efisiensi.   sebelum penerapan.
                                Selain itu, organisasi perusahaan teratas   Komitmen terhadap budaya agility terbukti
                             mengambil pandangan strategis tentang di mana   dari kinerja perusahaan-perusahaan terkemuka
                             harus menstandardisasi. Mereka dengan cermat   yang bisa berkali-kali lebih produktif daripada
                             menyeimbangkan area yang penting untuk     pesaingnya. Mereka tidak hanya menyuntikkan


         36   Edisi 191 / 2022 / Th.XVIII    www.stabilitas.id
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41