Page 41 - Stabilitas Edisi 191 Tahun 2022
P. 41

BTN melakukan penilaian kredit
          atau credit scoring dengan teliti. BTN
          telah membangun credit scoring model
          untuk keputusan persetujuan pinjaman.
          BTN juga melakukan perbaikan proses
          penagihan dan penjualan aset kredit
          macet  untuk mendorong penurunan
          angka NPL, dengan memperluas kanal
          penjualan aset kredit macet melalui
          pengembangan portal rumah murah
          dan berbagai cara penjualan aset kredit
          macet secara masif.
            Strategi yang dilakukan BTN terbilang
          berhasil. Merujuk presentasi korporasi
          kuartal I-2022, NPL gross BTN berada
          di posisi 3,6 persen, atau turun 65 bps
          dibandingkan dengan kuartal I-2021
          yang berada di level 4,25 persen. BTN
          menargetkan hingga akhir 2022, NPL
          dapat ditekan hingga posisi 3,3 hingga
          3,5 persen, dengan NPL coverage di atas
          150 persen.                                  Salah satu dampak dari kenaikan harga BBM
            Sedangkan PT Bank Rakyat Indonesia         adalah meningkatnya risiko kredit macet.
          Tbk (BBRI) mengklaim rasio NPL KUR           Perbankan menjadi lebih berhati-hati dalam
          perseroan masih tetap terjaga saat           menyalurkan kredit sehingga pertumbuhan
          ini. Untuk menjaga kualitas KUR, BRI
          menerapkan strategi tumbuh secara            kredit yang sekarang sudah dalam tahap
          selektif. Ini selaras dengan strategi        pemulihan cukup bagus, mungkin bisa
          penyaluran kredit BRI secara umum.           terkoreksi.
            Selain itu, BRI juga membuat sektor
          sektor prioritas dalam penyaluran KUR,       Bhima Yudhistira, Direktur Celios
          seperti perdagangan dan pertanian. Dia
          mengatakan, BRI akan terus memperkuat
          penggunaan data analytic untuk       Adapun perbaikan ekonomi juga
          memperkuat proses credit underwriting   akan mendorong kualitas kredit BCA   tahun 2022 sebesar 9,9 persen,” kata
          serta meningkatkan success rate   semakin baik. Adapun, biaya dana  BCA   Dendi.
          restrukturisasi.                  pada paruh pertama di tahun ini berada   Dendi berujar, pertumbuhan kredit
            Hingga Juli 2022, BRI telah     di level 1,2 persen, turun dari posisi   hingga akhir 2022 dihadapkan pada
          menyalurkan KUR sebesar Rp 144,47   akhir 2021 yang berada di 1,6 persen.   beberapa tantangan, yaitu tren kenaikan
          triliun atau setara dengan 56,86 persen   Pada sisa tahun ini, menurutnya, angka   suku bunga bank setelah BI menaikan
          dari kuota yang diberikan pemerintah   tersebut bisa semakin turun menjadi 1   suku bunga acuan 7 day reverse repo
          yakni sebesar Rp 254,1 triliun.   persen saja.                       rate menjadi 3,75 persen pada 23
          Terakhir, ada PT Bank Central Asia Tbk   Secara industri, Head of Industry and   Agustus 2022 dari sebelumnya sebesar
          (BBCA) yang juga mencatatkan biaya   Regional Research Bank Mandiri Dendi   3,5 persen, hingga kenaikan tingkat
          pencadangan yang lebih rendah, yakni   Ramdani mengatakan pertumbuhan   inflasi akibat kenaikan harga BBM.
          turun 67,7 persen secara kuartalan.   kredit pada 2022 hanya akan mencapai   “Ditambah pula pengetatan
            Penurunan biaya pencadangan juga   sebesar 9,9 persen. Angka ini masih   likuiditas akibat kenaikan GWM (Giro
          diiringi dengan kualitas aset yang lebih   tercakup dalam rentang proyeksi   Wajib Minimum). Kenaikan inflasi pun
          baik seiring NPL yang mulai mengalami   pertumbuhan kredit perbankan yang   bisa menjadi tantangan lain setelah
          normalisasi serta rasio aset terhadap   dibuat BI sekitar 9-11 persen secara   pemerintah memutuskan kenaikan
          kredit atau loan to asset ratio (LAR) yang   tahunan pada tahun ini. “Kami   harga BBM yang bisa berdampak pada
          masih menunjukkan tren penurunan.  memperkirakan pertumbuhan kredit   pelemahan daya beli,” ujarnya. *


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 191 / 2022 / Th.XVIII  41
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46