Page 40 - Stabilitas Edisi 191 Tahun 2022
P. 40
“Dalam hal ini, wacana kenaikan BBM menyalurkan kredit dibarengi dengan
Kenaikan harga bahan tentunya telah diantisipasi oleh pasar pengawasan secara ketat, terutama
bakar minyak telah termasuk perbankan. Meski begitu, kepada nasabah terdampak Covid-19.
membuat kewaspadaan dengan kondisi perekonomian domestik PT Bank Negara Indonesia Tbk
bank pada potensi yang masih kuat kami memproyeksi (BBNI), misalnya, mencatatkan
pertumbuhan kredit juga tetap baik di
outstanding restrukturisasi Covid-19
kenaikan kredit macet tahun ini, terutama sektor-sektor yang secara konsolidasi sebesar Rp 62,9 triliun
bertambah. prospektif,” ujar Rudi dikutip dari IDX per Juni 2022, menurun Rp 9,2 triliun
Channel. dari akhir 2021. Dari nilai tersebut,
Menurut Rudi, target pertumbuhan sekitar 3,5 persen sudah masuk kategori
kredit Bank Mandiri secara konsolidasi NPL, 12,2 persen masuk dalam perhatian
di tahun ini sebesar 11 persen diyakini khusus dan 84,1 persen masih dalam
dapat tercapai. Caranya dengan kategori lancar.
mempertimbangkan kondisi likuiditas Sedangkan PT Bank Tabungan
dan mengedepankan prinsip kehati- Negara Tbk (BBTN) memperkuat proses
hatian. loan origination atau asal mula kredit
Hingga Juni 2022 posisi rasio NPL melalui pemusatan pemrosesan dan
Bank Mandiri berada di level 2,47 pengelolaan kredit komersial. Artinya,
persen, turun 72 bps secara tahunan. bisnis, analisis risiko, dan operasional
Indikator kualitas aset lain, seperti cost kredit dilakukan masing-masing secara
of credit juga membaik menjadi 1,27 independen pada commercial banking
persen per akhir Juni 2022 dan berhasil center BTN. Sekadar informasi, loan
turun 97 bps secara tahunan origination adalah proses saat peminjam
Di sisi lain, restrukturisasi Covid-19 mengajukan permohonan untuk
di perbankan juga turun. Namun bank pinjaman baru, dan pemberi pinjaman
tetap selektif dan berhati-hati dalam memproses permohonan tersebut.
40 Edisi 191 / 2022 / Th.XVIII www.stabilitas.id

