Page 44 - Stabilitas Edisi 191 Tahun 2022
P. 44
20 persen, lebih tinggi dari pada tahun
lalu,” tuturnya.
Lini Syariah
Dari sisi Syariah, Ketua Bidang
Riset dan Inovasi Produk Asuransi
Umum Syariah Asosiasi Asuransi
Syariah Indonesia (AASI), Pristiwanto
Bani, juga mengatakan bahwa kinerja
asuransi syariah di Indonesia mengalami
peningkatan untuk periode Desember
2021 hingga September 2022. “Aset naik
3 persen, kontribusi bruto naik 18,13
persen, sedang klaim bruto mengalami
penurunan 1,58 persen, dan Investasi
naik 5,28 persen,” kata dia.
Pristiwanto menambahkan bahwa
pertumbuhan ini membuat AASI menjadi
optimistis menghadapi 2023 nanti.
“Dengan peningkatan saat ini, kita
optimistis di tahun 2023 akan mengalami
Momentum tersebut bisa terjadi pada kenaikan untuk aset, kontribusi bruto,
tahun 2024. Hal ini tidak bisa dilepaskan serta investasi,” jelasnya.
Namun demikian, lini asuransi
dari keberadaan UU Nomor 40 tahun 2014 syariah harus sudah bersiaga terhadap
tentang Perasuransian, yang mewajibkan UUS tantangan struktural ketika tahun depan
perusahaan Asuransi dan Reasuransi melakukan adalah waktunya implementasi rencana
terkait dengan persiapan spin off yang
pemisahan dari perusahaan induk atau spin off. digariskan harus sudah dilakukan pada
2024.
Terkait hal tersebut, Dr. Handi Risza
dr. Handi Risza idris, Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Idris, Akademisi Fakultas Ekonomi
Universitas Paramadina dan Bisnis Universitas Paramadina,
mengatakan bahwa tantangan itu
justru bisa jadi momentum akselerasi
10-15 persen dengan kontribusi terhadap dengan porsi 3,2 persen,” pungkas pertumbuhan industri. “Momentum
produk domestik bruto (PDB) sebesar 4-5 Trinita. tersebut bisa terjadi pada tahun 2024.
persen. Mengingat premi asuransi umum Adapun kontribusi premi terbesar Hal ini tidak bisa dilepaskan dari
masih tumbuh positif hingga kuartal sampai kuartal ketiga berasal dari lini keberadaan UU Nomor 40 tahun 2014
ketiga 2022 ini. bisnis asuransi properti dengan proporsi tentang Perasuransian, yang mewajibkan
“Premi asuransi umum tumbuh sebesar 32,5 persen, diikuti dengan UUS perusahaan Asuransi dan
sebesar 19,9 persen, dengan porsi 16,9 lini bisnis asuransi kendaraan sebesar Reasuransi melakukan pemisahan dari
persen. Sedang premi reasuransi tumbuh 19 persen. Sedangkan kontribusi klaim perusahaan induk atau spin off. Oleh
11,7 persen dengan porsi 4,7 persen,” terbesar berasal dari lini bisnis asuransi sebab itu, spin off diharapkan menjadi
ungkap Wakil Ketua Bidang Statistik, kredit yakni sebesar 26,3 persen dan momentum perubahan bagi Industri
Riset & Analisa AAUI, Trinita Situmeang diikuti oleh lini bisnis asuransi properti asuransi syariah di Indonesia,” jelas
dalam sebuah webinar. sebesar 22,4 persen. Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi
Sejalan pertumbuhan bisnis asuransi Trinita juga menyampaikan bahwa Syariah itu.
umum, klaim industri juga ikut tumbuh. proyeksi pertumbuhan bisnis asuransi Bagi perusahaan asuransi syariah,
“Klaim industri asuransi tumbuh 25,2 umum hingga akhir tahun 2022 cukup lanjutnya, spin-off akan dapat melahirkan
persen dengan porsi 9,6 persen dan baik. “Proyeksinya cukup baik dan manajemen perusahaan yang lebih
klaim reasuransi tumbuh 19,1 persen cukup terang, bahkan bisa mencapai mandiri, terbuka, dan produktif dalam
44 Edisi 191 / 2022 / Th.XVIII www.stabilitas.id

