Page 39 - Stabilitas Edisi 191 Tahun 2022
P. 39

kenaikan BBM akan diikuti oleh
          kenaikan harga barang dan juga tingkat
          suku bunga. Hal inilah yang membuat
          debitur semakin berat dalam membayar
          cicilan.
            “Salah satu dampak dari kenaikan
          harga BBM adalah meningkatnya risiko
          kredit macet. Perbankan menjadi lebih
          berhati-hati dalam menyalurkan kredit
          sehingga pertumbuhan kredit yang
          sekarang sudah dalam tahap pemulihan
          cukup bagus, mungkin bisa terkoreksi,”
          kata Bhima.
            Berdasarkan catatan Otoritas Jasa
          Keuangan (OJK), rasio kredit bermasalah
          atau non performing loan (NPL)
          perbankan pada paruh pertama tahun
          2022 mencapai 2,86 persen. Angka itu
          sejatinya membaik dibandingkan Juni
          2021 yang mencapai 3,24 persen dan
          pada Desember 2021 yang berada di
          level 3 persen,                              Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
            Selain berdampak pada penyaluran
          dan kualitas kredit, kenaikan BBM            disinyalir berpengaruh kinerja industri
          lanjut Bhima, juga akan memicu tingkat       perbankan nasional. Tingginya harga BBM
          inflasi yang juga berdampak pada             diyakini bakal mendongkrak pengeluaran
          likuiditas yang semakin ketat. Selain
          itu Dana pihak ketiga (DPK) perbankan        masyarakat, sehingga berpotensi
          untuk segmen di bawah Rp1 miliar             meningkatkan rasio NPL.
          kemungkinan akan terganggu. Pasalnya,
          masyarakat akan menarik uang dan
          membelanjakan dana yang ada untuk            Faisal Rachman, Ekonom PT Bank Mandiri
          memenuhi kebutuhan sehari-sehari,
          seiring dengan naiknya harga barang-
          barang nanti.                     simpanan mereka tabungan untuk     nasional. Tingginya harga BBM diyakini
            Sementara itu, untuk deposan kakap   kebutuhan sehari-hari.        bakal mendongkrak pengeluaran
          akan bergantung pada respons dari    Adapun dampak kepada kualitas   masyarakat, sehingga berpotensi
          perbankan di tengah kondisi seperti   kredit, menurutnya, hanya terjadi untuk   meningkatkan rasio NPL,” kata Faisal.
          saat ini. Deposan kakap berpotensi   beberapa sektor saja, terutama sektor
          mengalihkan uang mereka dari bank ke   UMKM yang sangat sensitif terhadap   Antisipasi Bank
          instrumen yang lebih menguntungkan   kenaikan BBM karena pelaku UMKM    Menyikapi peringatan tersebut,
          agar dana mereka tidak tergilas oleh   masih menggunakan BBM untuk kegiatan   sejumlah perbankan Tanah Air mengaku
          inflasi. “Di sisa 2022 deposan kakap   operasional sehari-hari. Sementara sektor   telah menyiapkan strategi khusus sebagai
          menunggu tingkat suku bunga perbankan   telekomunikasi, makanan dan minuman   upaya antisipatif. Seperti yang dilakukan
          apakah menarik dengan kenaikan suku   tidak terdampak.               oleh Bank Mandiri yang mencoba
          bunga acuan,” kata Bhima.            Hal itu pun diungkapkan oleh    melawan tren kenaikan NPL dengan
            Senada, Ekonom Institute for    Ekonom PT Bank Mandiri (Persero)   menggenjot ekspansi bisnis ke depan.
          Development of Economics and Finance   Tbk Faisal Rachman yang mengatakan   Corporate Secretary Bank Mandiri,
          (INDEF) Abdul Manap Pulungan      kenaikan BBM akan mempengaruhi     Rudi As Aturridha, mengatakan pihaknya
          mengatakan kenaikan harga BBM     kualitas kredit bank. “Kenaikan harga   telah memperkirakan tren pertumbuhan
          akan berimbas pada DPK perbankan.   bahan bakar minyak (BBM) disinyalir   makro ekonomi sebagai acuan dalam
          Masyarakat akan mengalihkan dana   berpengaruh kinerja industri perbankan   menentukan kebijakan.


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 191 / 2022 / Th.XVIII  39
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44