Page 56 - Stabilitas Edisi 191 Tahun 2022
P. 56
tetap mengembangkan bisnis penjaminan
emisi efek atau underwriter. Menurutnya,
jumlah IPO perusahaan yang dibawa
oleh Aldiracita Sekuritas kemungkinan
tidak akan sebanyak jumlah IPO untuk
surat utang pada tahun 2022. Seiring
dengan hal tersebut, Rudy mengatakan
pertumbuhan investor institusi
perusahaan akan cenderung lebih tinggi
dibandingkan dengan investor ritel.
“Kami akan fokus memperbanyak jumlah
buyer obligasi, seperti manajer investasi,
asuransi, dan lainnya,” kata Rudy.
IPO 2022
BEI mencatat dalam dua tahun
terakhir, ada beberapa perusahaan
terafiliasi dengan BUMN yang telah
mencatatkan sahamnya di BEI, yakni PT
Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL),
juga ada PT Adhi Commuter Properti Tbk
(ADCP).
Ke depan, diharapkan semakin
banyak perusahaan termasuk BUMN
dan entitas anak yang memanfaatkan
pasar modal Indonesia untuk mendukung
pertumbuhannya.
Kementerian Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) merencanakan 14
perusahaan di bawah naungannya untuk
melepas saham di BEI dalam empat
tahun ke depan. Berdasarkan dokumen
Kementerian BUMN terdapat sembilan
BEI menargetkan perusahaan yang sudah masuk pipeline
sebanyak 70 rencana initial public offering (IPO).
pencatatan efek Wakil Menteri BUMN, Pahala
baru pada tahun emisi obligasi dan IPO pada 2023. Nugraha Mansury menuturkan, telah
depan. Namun itu CEO Aldiracita Sekuritas Rudy Utomo menargetkan penawaran umum perdana
merupakan jumlah menyebutkan dirinya belum dapat atau IPO BUMN dan anak usahanya
keseluruhan tidak memberikan target perusahaan sepanjang hingga 14 perusahaan dalam empat
hanya penerbitan tahun 2023 mendatang. tahun ke depan.
Pada tahun ini, Kementerian BUMN
Ia menuturkan, rencana bisnis
perdana efek saham Aldiracita Sekuritas untuk tahun depan menargetkan akan mempersiapkan IPO
atau IPO akan dibuat secara komprehensif pada PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).
November ini. Meski demikian, ia Pahala menjelaskan, sebelum IPO,
menuturkan pihaknya akan fokus pada PGE dan akan penggabungan dengan
bisnis penawaran obligasi untuk tahun geothermal lainnya yang saat ini dimiliki
depan. Menurutnya, sudah ada beberapa PLN dan juga Geo Dipa. “Jadi saat ini
perusahaan yang berdiskusi dengan untuk geothermal fokus kami melakukan
Aldiracita Sekuritas terkait rencana konsolidasi melihat kemungkinan
penerbitan obligasi. menggabungkan aset-aset geothermal,”
Lebih lanjut, Aldiracita juga akan jelasnya.
56 Edisi 191 / 2022 / Th.XVIII www.stabilitas.id

