Page 64 - Stabilitas Edisi 206 Tahun 2024
P. 64
di Eropa dan menguatnya sentimen
positif terkait prospek ekonomi AS.
Pada akhirnya, tingginya tingkat inflasi
medis memberikan dampak tersendiri
terhadap melonjaknya tren klaim
kesehatan termasuk klaim asuransi
kesehatan.
Di sisi lain dampak dari kenaikan
harga pada produk dan layanan medis
juga akan mendorng kenaikan harga
premi yang dikenakan kepada nasabah.
“Sudah banyak (perusahaan asuransi)
yang menaikkan premi, sudah banyak.
Ada juga suara konsumen, kok naiknya
tinggi banget,” kata Deputi Komisioner
Bidang Pengawasan Perasuransian,
Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK
Iwan Pasila.
Rata-rata kenaikan premi produk
asuransi kesehatan, lanjut dia, ada di
kisaran 20 persen. Namun, beberapa
perusahaan asuransi juga ada yang
menaikkan premi dengan jumlah yang
signifikan. Kecenderungan itu akan
sulit diimbangi nasabah terutama dalam
kondisi makro yang sedang penuh
gejolak.
Redam Inflasi
Sebuah lembaga masyarakat akan pentingnya memiliki Guna menekan kecenderungan itu,
global mengatakan asuransi kesehatan,” kata Karin, awal stakeholder asuransi bergerak melakukan
bahwa tingkat tren Mei 2024. berbagai macam langkah strategis. Di
Apa yang diungkapkan oleh
antaranya melalui kerja sama dengan
medis pada 2024 di Prudential diamini oleh Asosiasi. penyedia fasilitas kesehatan yang
Indonesia, Malaysia, Menurut sebuah pernyataan resmi merupakan tindak lanjut atas MoU
Filipina, Singapura, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan
dan Vietnam (AAJI) memperkirakan tingkat inflasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
diperkirakan lebih medis di Indonesia akan tetap tinggi Juga melakukan penguatan internal
tinggi dibandingkan di 2024. Hal itu masih mengacu pada dengan melakukan berbagai pemanfaatan
dengan rata-rata hasil laporan MMB Health Trends 2024 layanan konsultasi digital maupun
Asia sebesar 11,4 yang memprediksi inflasi medis tahun sosialisasi kesehatan secara aktif.
persen. ini berada di angka 13 persen. Kendati Asosiasi Asuransi Umum Indonesia
dinilai turun dibandingkan dengan tahun (AAUI) mendukung penuh langkah OJK
sebelumnya yang berada di angka 14,6 untuk meredam dampak dari inflasi
persen, namun angka tersebut tetap medis melalui kerja sama antara OJK
dianggap tinggi. dengan Kemenkes guna mendorong
Direktur Eksekutif AAJI Togar efisiensi di bidang kesehatan. Ketua
Pasaribu menambahkan tingginya Umum AAUI Budi Herawan mengatakan
inflasi medis turut disebabkan tren kerja sama yang terjalin untuk membuat
pelemahan nilai tukar rupiah terhadap perbaikan pada ekosistem kesehatan.
dollar AS. Kondisi itu juga diakibatkan Apalagi, sebelumnya belum ada
pelemahan ekonomi di sejumlah negara standarisasi terkait dengan harga dokter
64 Edisi 206 / 2024 / Th.XVIII www.stabilitas.id