Page 51 - Stabilitas Edisi 204 Tahun 2024
P. 51

udut pandang otoritas memang
                kerap berbeda dengan pelaku
                bisnis. Ketika pengawas industri
          Smenerbitkan sebuah aturan, apa
          yang dimaksudkan bisa jadi berbeda
          dengan respons pelaku bisnis.
            Terakhir, Otoritas Jasa Keuangan
          (OJK), melansir aturan mengenai
          penguatan modal di industri asuransi.
          Dua aturan yang terbit adalah POJK
          Nomor 23 tahun 2023 tentang Perizinan
          Usaha dan Kelembagaan Perusahaan
          Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah,
          Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan
          Reasuransi Syariah. Juga POJK Nomor
          24 tahun 2023 tentang Perizinan Usaha
          dan Kelembagaan Perusahaan Pialang
          Asuransi, Perusahaan Pialang Reasuransi,
          dan Perusahaan Penilai Kerugian
          Asuransi.
            Substansi utama yang ada dalam
          dua aturan itu adalah penyesuaian            Penerbitan POJK 23 Tahun 2023 bertujuan
          ketentuan atas modal disetor minimum
          bagi pelaku usaha baru atau new entry.       untuk memperkuat fondasi industri
          Juga peningkatan ekuitas minimum bagi        asuransi, mengingat sejumlah tantangan
          pelaku usaha yang telah mendapatkan          yang menantang cukup besar. Memang kita
          izin usaha. Adapun keterbatasan
          kapasitas permodalan merupakan               harus bareng-bareng membenahi industri
          salah satu isu utama yang berpotensi         (asuransi) ini.
          mengganggu ketahanan dan stabilitas
          sektor industri tersebut.
            Memang OJK sendiri mengakui                Djonieri,
          bahwa terbitnya aturan yang tersebut         Kepala Departemen Pengembangan dan Pengaturan OJK
          ditujukan untuk mengakselerasi
          proses transformasi dan penguatan
          sektor perasuransian. Sehingga bisa   reasuransi yang bakal naik secara   Ini diberlakukan paling lambat pada
          berkontribusi lebih signifikan mendukung   bertahap. Di dalamnya otoritas tegas   31 Desember 2028. Pengelompokkan
          pertumbuhan ekonomi nasional.     memberi arahan bahwa pada tahap    perusahaan perasuransian terbagi
                                            pertama, setiap perusahaan asuransi   menjadi dua, pertama Kelompok
          Perkuat Fondasi                   wajib memiliki ekuitas minimum sebesar   Perusahaan Perasuransian berdasarkan
            OJK menyebutkan penerbitan      Rp250 miliar.                      Ekuitas (KPPE) 1 dan KPPE 2.
          POJK 23 Tahun 2023 bertujuan untuk   Sementara itu ekuitas perusahaan   Kepala Eksekutif Pengawasan
          memperkuat fondasi industri asuransi,   asuransi syariah ditetapkan Rp100 miliar   Perasuransian, Penjaminan, dan
          mengingat sejumlah tantangan yang   dan perusahaan reasuransi Rp500 miliar.   Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono,
          menantang cukup besar. “Memang kita   Terakhir untuk perusahaan reasuransi   mengatakan jika ada perusahaan
          harus bareng-bareng membenahi industri   syariah ditetapkan Rp200 miliar. Ekuitas   asuransi belum bisa memenuhi
          (asuransi) ini,” kata Kepala Departemen   minimum ini harus dipenuhi setiap   ketentuan modal minimum pada 2026
          Pengembangan dan Pengaturan OJK   entitas paling lambat 31 Desember 2026.  maka akan ada pengenaan sanksi
          Djonieri, beberapa waktu lalu.       Tahap kedua, regulator          tersendiri dari regulator jasa keuangan.
            POJK Nomor 23 Tahun 2023        memberlakukan klasterisasi atau    “Atas pelanggaran atau tidak dapat
          mengatur tentang ekuitas atau modal   pengelompokan perusahaan       terpenuhinya ekuitas minimum maka
          minimum perusahaan asuransi dan   perasuransian berdasarkan ekuitasnya.   akan dikenakan sanksi peringatan


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 204 / 2024 / Th.XVIII  51
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56