Page 55 - Stabilitas Edisi 204 Tahun 2024
P. 55
da perkembangan baru yang
tidak bisa dinafikan begitu
saja ketika sejumlah bank
Aasing mulai meninggalkan
Indonesia. Memang keputusan investor
asing mengurangi layanan di Tanah Air
banyak dipengaruhi oleh strategi mereka
untuk memfokuskan kembali bisnisnya.
Namun begitu, strategi tersebut tetap
menyiratkan kesan bahwa berbisnis
bank di Indonesia mulai kehilangan
pesonanya. Benarkah itu?
Tahun lalu Citigroup telah melepas
bisnis konsumer di Asia Tenggara kepada
UOB Group. Selain di Indonesia, negara
yang turut berdampak yakni Malaysia,
Thailand, dan Vietnam. Adapun UOB
Group mengakuisisi bisnis konsumer
Citigroup di empat negara Asia Tenggara
senilai 5 miliar dollar Singapura atau
setara Rp53,21 triliun. Bisnis itu
mencakup portofolio bisnis pinjaman Meskipun demikian, bank asing tetap
tanpa agunan dan pinjaman beragunan,
wealth management, dan retail deposit mempertahankan proposisi nilai mereka
atau tabungan segmen ritel. sebagai lembaga dengan jaringan global,
Tak hanya Citi, Standard Chartered yang menjadi keunggulan terutama
Bank Indonesia (SCBI) juga secara resmi
merampungkan migrasi bisnis ritel bagi nasabah segmen institutional dan
miliknya ke PT Bank Danamon Indonesia corporate.
Tbk (BDMN) pada 9 Desember 2023.
Portofolio bisnis ritel itu termasuk kartu
kredit, personal loan, mortgage, dan auto Dian Ediana Raae, OJK
loan.
Ada pula Commonwealth Bank of
Australia (CBA) yang berencana melepas mencari pertumbuhan jangka panjang. keseluruhan, bank asing di Indonesia
PT Bank Commonwealth (PTBC) kepada Apalagi saat ini sudah ada menunjukkan pemulihan yang solid
PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC kebijakan pemerintah termasuk upaya usai pandemi covid-19 dengan fondasi
Indonesia). Nama terakhir pada 16 mempermudah regulasi dan memberikan yang kokoh. Total aset, DPK, dan kredit
November 2023 lalu mengumumkan insentif pajak serta kemudahan izin bank asing secara agregat mengalami
telah melakukan penandatanganan Sale tenaga kerja asing. Sementara itu, inovasi pertumbuhan positif dalam satu dekade
and Purchase Agreement (SPA) dengan dan digitalisasi di sektor perbankan terakhir, meskipun terdapat penurunan
CBA untuk membeli 99,00 persen saham nasional akan menjadi faktor penentu DPK pada tahun pandemi 2020. Risiko
di PTBC. daya tarik investor luar negeri. Tak kredit menunjukkan perbaikan progresif,
Kepala Eksekutif Pengawas hanya itu, otortias juga membuka tercermin dari tren penurunan rasio NPL
Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) luas kemitraan strategis bank asing dan Loan at Risk.
Dian Ediana Rae menegaskan meskipun dengan bank lokal. “Bank asing yang Ketahanan likuiditas dan permodalan
sejumlah bank asing mengurangi fokus menggabungkan adaptabilitas, inovasi, bank asing tergolong baik, dengan
bisnis di Indonesia, namun investor dan kemitraan strategis memiliki peluang rasio LDR yang melebihi 100 persen,
luar negeri masih tertarik berinvestasi di baik untuk sukses dalam lingkungan dipengaruhi oleh sumber dana yang
Indonesia. Pertumbuhan ekonomi positif bisnis yang dinamis,” kata Dian, mencakup modal dan dana dari
dan demografi Indonesia yang besar, beberapa waktu lalu. luar negeri. Kemudian, rentabilitas
klaimnya, masih menarik minat investor Jika menelisik data OJK, secara menunjukkan tren perbaikan, terutama
www.stabilitas.id Edisi 204 / 2024 / Th.XVIII 55