Page 57 - Stabilitas Edisi 204 Tahun 2024
P. 57
Tbk (EMTK), Superbank.
Kemudian, ada perkembangan baru
soal PT Bank Commonwealth yang
bakal dilepas oleh induknya yakni
Commonwealth Bank of Australia
(CBA). Sejumlah calon pembeli pun
bermunculan. Dilaporkan oleh Reuters,
bank asal Malaysia yakni CIMB berminat
untuk bersaing mengakuisisi Bank
Commonwealth. Adapun CIMB Group
merupakan induk sekaligus pemegang
saham pengendali dari PT Bank CIMB
Niaga Tbk (BNGA). Selain CIMB, minat
untuk mengakuisisi bank tersebut,
dikabarkan juga muncul dari J Trust asal
Jepang.
Kemudian, pada Maret 2023, sempat
tersiar juga kabar perusahaan asal
India dan Taiwan disebut-sebut ingin
mengambil alih Bank Commonwealth.
Perusahaan asal India tersebut adalah
Bajaj Finance Ltd. Sebagai informasi, Industri perbankan di Indonesia tetap
Bajaj Finance merupakan perusahaan
jasa keuangan non-bank yang berkantor menggiurkan bagi investor asing. Salah satu
pusat di Pune, India. Perusahaan daya tariknya adalah tingkat keuntungan
tersebut berfokus pada layanan kredit, yang tinggi yang diperoleh dari Net Interest
manajemen aset, manajemen kekayaan
dan asuransi. Margin (NIM).
Di sisi lain, pengamat ekonomi Budi
Frensidy memandang maraknya aksi
akuisisi dan diyakini terus meningkat di Piter Abdullah, Direktur Eksekutif Segara Institute
masa mendatang menjadi bukti bahwa
bisnis perbankan di Tanah Air masih
prospektif. Hal itu juga terlihat dari laba
perbankan nasional yang dari 2008 permodalan yang kuat dan profil risiko jumlah kredit restrukturisasi covid-19
hingga 2022 naik hingga ratusan persen. yang terkendali. Di tengah kondisi melanjutkan tren penurunan menjadi
Salah satu faktor penyebab terjadinya ketidakpastian global, industri perbankan sebesar Rp265,8 triliun (Des 2022:
akuisisi adalah karena ada pemilik Indonesia pada 2023 tetap resilien dan Rp469,2 triliun).
lama yang mau menjual banknya atau berdaya saing kuat didukung permodalan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada 2023
melakukan divestasi. perbankan yang tetap solid dengan mencapai Rp8.458 triliun, tumbuh
Menurut dia, tren akuisisi bank masih Capital Adequacy Ratio (CAR) industri 3,73 persen yoy, terutama didukung
akan bertahan hingga beberapa masa perbankan yang tinggi mencapai 27,69 pertumbuhan giro yang mencapai
ke depan. Faktor pendorong tidak bisa persen. 4,57 persen yoy. Likuiditas perbankan
dilepaskan dari populasi Indonesia yang Kinerja intermediasi pada 2023 pada Desember 2023 dalam level yang
sangat besar ditambah NIM yang juga tumbuh positif dengan kredit perbankan memadai. Rasio Alat Likuid/Non-Core
menggiurkan. mencapai Rp7.090 triliun, tumbuh Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK
10,38 persen yoy, dengan pertumbuhan (AL/DPK) masing-masing sebesar 127,07
Stabilitas Terjaga tertinggi terjadi pada kredit modal persen dan 28,73 persen, jauh di atas
Sementara itu, Komite Stabilitas kerja dan kredit investasi masing- threshold 50 persen dan 10 persen.
Sistem Keuangan (KSSK) mencatat masing sebesar 10,05 persen yoy dan Kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio
Stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) 12,26 persen yoy. Seiring pemulihan NPL net sebesar 0,71 persen dan NPL
nasional tetap terjaga, didukung oleh pertumbuhan perekonomian nasional, gross sebesar 2,19 persen.*
www.stabilitas.id Edisi 204 / 2024 / Th.XVIII 57