Page 63 - Stabilitas Edisi 204 Tahun 2024
P. 63

mendapatkan layanan Kredit Perumahan
          Rakyat (KPR) karena memiliki utang
          yang menumpuk di produk keuangan
          seperti BNPL, meskipun nilai utang
          mereka relatif kecil. Dia menegaskan
          bahwa utang yang tidak terbayarkan
          dapat berdampak serius pada peluang
          mendapatkan layanan keuangan lainnya.
            Dalam konteks ini, OJK mendorong
          peningkatan literasi keuangan                MESKIPUN ANAK
          untuk anak muda guna memberikan               MUDA MEMILIKI
          pemahaman yang lebih baik terkait
          risiko dan dampak dari penggunaan                KEMAMPUAN
          keuangan digital tanpa pertimbangan         BERSELANCAR DI
          matang. Lebih lanjut, OJK juga                 DUNIA DIGITAL,
          menekankan pentingnya penyelenggara
          keuangan untuk lebih memprioritaskan             PEMAHAMAN
          kesejahteraan konsumen dan bukan          TENTANG LITERASI
          hanya fokus pada peningkatan penjualan
          produk keuangan semata.                  KEUANGAN DIGITAL
            Otoritas menyebut bahwa bisnis     MASIH MINIM. MEREKA
          perusahaan pembiayaan berbasis digital
          atau yang dikenal dengan pembiayaan     TIDAK TAHU BAHWA               Friderica Widyasari Dewi,
          pay later memiliki prospek yang cerah   ITU KEMUDIAN AKAN              KEP Perilaku Pelaku Usaha
          seiring dengan pertumbuhan transaksi di                                Jasa Keuangan, Edukasi, dan
          lokapasar.                               MENGGUNUNG JADI               Pelindungan Konsumen OJK
                                                UTANG YANG MEREKA
          Akulaku Kembali
            Salah satu perusahaan pembiayaan              HARUS BAYAR.
          yang sempat terkena teguran dari OJK
          karena tidak mematuhi aturan dalam
          menjalankan bisnis BNPL adalah PT
          Akulaku Finance Indonesia. Pada 5
          Oktober 2023 lalu, OJK memberlakukan   jangka waktu yang ditetapkan. “Akulaku   Artinya terjadi kenaikan 354 persen
          Pembatasan Kegiatan Usaha Tertentu   telah memenuhi semua tindak lanjut   dalam lima tahun yaitu dibanding
          (PKUT) terhadap Akulaku Finance   rekomendasi pemeriksaan OJK,” jelas   Agustus 2018 yang sebesar Rp 11,68
            OJK mengenakan sanksi tersebut   Agusman.                          triliun. Dari angka puluhan triliun rupiah
          karena Akulaku Finance Indonesia tidak   Dengan dicabutnya sanksi    itu, Rp 5,57 triliun. berstatus kredit
          melaksanakan tindak pengawasan yang   pembatasan kegiatan usaha tersebut,   macet.
          diminta oleh OJK. Tindakan pengawasan   maka Akulaku dapat melakukan kembali   Dari nilai pinjaman bermasalah
          tersebut berupa perbaikan proses bisnis   kegiatan BNPL seperti biasa. Ke depan,   sekitar Rp 5 triliun, sekitar 88,5 persen
          penyaluran pembiayaan BNPL yang   Agusman mengimbau agar Akulaku     disumpang oleh peminjam (borrower)
          meliputi manajemen risiko, tata kelola   dapat lebih meningkatkan tata kelola   perseorangan dengan total mencapai Rp
          perusahaan yang baik, dan manajemen   perusahaan yang baik dan melaksanakan   4,93 triliun. Tumpukan pinjol bermasalah
          risiko teknologi informasi sesuai dengan   manajemen risiko sesuai dengan   itu tak ayal memicu bermunculan kasus
          ketentuan peraturan yang berlaku.  peraturan yang berlaku.           penagihan pinjaman nir-etika yang
            Namun pada 29 Februari 2024        Dalam lima tahun terakhir, total nilai   bahkan mengorbankan nyawa.
          silam, OJK mencabut sanksi PKUT   pinjaman online yang tersalur sudah naik   OJK mencatat, selama semester
          kepada Akulaku Finance karena telah   lebih dari 300 persen. Sampai Agustus   pertama 2023, aduan masyarakat terkait
          melaksanakan seluruh komitmen action   2023, nilai outstanding pinjaman online,   layanan fintech mencapai 2.913 aduan,
          plan, termasuk pemenuhan seluruh   termasuk yang disalurkan lewat fasilitas   ditambah aduan terkait pinjol ilegal yang
          rekomendasi pemeriksaan, sesuai   pay later, mencapai Rp 53,11 triliun.  mencapai lebih dari 3.000 aduan.*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 204 / 2024 / Th.XVIII  63
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68