Page 82 - Stabilitas Edisi 204 Tahun 2024
P. 82

BUMN     INSIGHT




                                                                 Terkait utang BUMN Karya,   sehingga dapat dilaksanakan
                                                              Otoritas Jasa Keuangan    secara terukur dan pruden
                                                              (OJK) mengatakan kewajiban   dengan tetap memperhatikan
                                                              mereka terhadap bank-bank   berbagai aspek kepentingan.
                                                              dalam Himpunan Bank Milik    Untuk diketahui, jelang
                                                              Negara (Himbara) mengalami   akhir 2023 lalu, utang
                                                              penurunan sehingga per    perusahaan negara di
                                                              Desember 2023. OJK mencatat   sejumlah bank Tanah Air
                                                              utang BUMN Karya ke HImbara   kembali menjadi sorotan,
                                                              tersisa Rp78,99 triliun karena   terutama milik BUMN Karya.
                                                              didukung upaya restrukturisasi   Pasalnya jika tidak dapat
                                                              kredit.                   menyehatkan keuangan
                                                                 Mengutip data OJK, porsi   mereka dan melunasi utang,
                                                              pembiayaan bank Himbara   yang kena getahnya tentu saja
                                                              terhadap BUMN Karya pada   adalah perbankan.
                                                              posisi Desember 2023 tercatat   Tahun lalu PT Waskita
                            Trioksa Siahaan, Kepala Riset LPPI  sebesar 2,44 persen dari   Karya Tbk (WSKT) sempat
                                                              total kredit bank Himbara,   terdeteksi terancam risiko
                                                              yang turun dibandingkan   utang terutama kepada bank-
                                                              posisi Juni 2023 sebesar 2,92   bank milik negara (Himbara).
                                                              persen. “Secara nominal turun   Namun di tahun yang sama
          berupa kebijakan yang                    Dan bila   dari Rp88,16 triliun menjadi   kondisi tersebut berhasil diurai
          harus diambil, termasuk                             Rp78,99 triliun,” kata Kepala   dengan skema restrukturisasi.
          memperhatikan pengaruh         dapat mengelola      Eksekutif Pengawas Perbankan   Manajemen Waskita
          adanya KTT antara AS, Filipina   utangnya dengan    OJK Dian Ediana Rae secara   mendapatkan persetujuan
          dengan Jepang.                                      terpisah.                 dari seluruh bank Himbara dan
            “Tapi kan saya sebagai    baik serta didukung        Dian menuturkan BUMN   sebagian perbankan swasta
          menteri itu (memberikan)                            Karya terus melakukan     terkait skema restrukturisasi
          policy dengan data-data tadi,   dengan efisiensi    perbaikan tata kelola     Waskita yang telah mencapai
          mengenai situasi Summit       operasional maka      dan manajemen risiko,     90 persen dari nominal
          Amerika dengan Filipina,                            transformasi bisnis, efisiensi,   outstanding utang.
          Jepang, situasi Timur Tengah.      ke depannya      dan divestasi terhadap       Jika ditelisik, perseroan
          Kalau saya (melihat) apa              berpotensi    aset.  Saat ini terdapat   memiliki utang jangka pendek
          turunannya, paling gampang                          perkembangan positif terkait   dan jangka panjang kepada
          stress test itu,” kata Erick.      membukukan       restrukturisasi BUMN Karya   sejumlah bank. Tercatat
            Dia melanjutkan, di                               antara lain Wijaya Karya (WIKA)   sampai September 2023,
          eranya kini perusahaan BUMN    kinerja yang baik.   telah selesai melaksanakan   utang jangka pendek Waskita
          disiapkan lebih baik dengan   Yang perlu menjadi    penandatanganan perjanjian   Karya sebesar Rp 701,13
          dibentuk direktur bisnis                            restrukturisasi dan telah aktif   miliar, jumlah tersebut telah
          risiko di mana Erick bilang    perhatian adalah     mengerjakan proyek-proyek   menurun jika dibandingkan
          sebelumnya hal itu belum                            pemerintah. Sementara     utang jangka pendek per
          ada. “Kalau di perbankan itu     kredit ke BUMN     untuk Waskita Karya (WSKT)   Desember 2022 yang sebesar
          hal maklum. Tapi tidak semua               Karya.   sedang dalam finalisasi Master   Rp 814 miliar.
          BUMN punya business risk lho.                       Restructuring Agreement      Sementara itu, utang
          Baru zaman kita sekarang                            (MRA).                    jangka panjang Waskita
          semua BUMN punya direktur                              Ke depan, lanjut Dian,   Karya sampai September
          business risk. Dulu enggak ada.                     OJK senantiasa memonitor   2023 tembus Rp 46,43 triliun.
          (BUMN) Karya-karya, semua                           kecukupan pembentukan     Jumlah ini turun tipis jika
          dulu lebih fokus ke project tapi                    cadangan kerugian penurunan   dibandingkan dengan utang
          tidak didampingi bisnis risiko                      nilai (CKPN) oleh bank dan   jangka panjang tahun lalu
          dan cash flow,” tegas dia.                          upaya restrukturisasi yang   yakni Rp 46,47 triliun  per
            Utang BUMN Karya                                  dilakukan BUMN Karya      Desember 2022. Alhasil jika


         82   Edisi 204 / 2024 / Th.XVIII    www.stabilitas.id
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87