Page 15 - Stabilitas Edisi 184 Tahun 2022
P. 15

dekade sebelumnya.
                                               Seperti yang sudah-sudah, setiap
                                            perubahan detil-detil kecil pada langkah
                                            The Federal Reserve, akan langsung
                                            berimbas kepada pemegang kebijakan
                                            moneter dunia. Indonesia tidak pernah
                                            dikecualikan. Maka ketika kebijakan
                                            membanjiri perekonomian dengan
                                            likuiditas lewat suku bunga rendah yang
                                            sudah berlangsung bertahun tahun ingin
                                            diakhiri otoritas AS, dunia pasang kuda-
                                            kuda.
                                               Bank Indonesia, kendati begitu,
                                            menanggapi kemungkinan itu dengan
                                            respons yang berbeda dari sebelum-
                                            sebelumnya. Kali ini otoritas moneter RI
                                            tidak langsung menyiapkan kebijakan
                                            seirama dengan bank sentral.
                                               BI mengisyaratkan akan
                                            mengedepankan kondisi domestik
                                            dalam melakukan penyesuaian
                                            kebijakan moneter alih-alih rencana
                                            bank sentral AS mengubah Federal                        Chatib Basri
                                            Funs Rate (FFR). Kenaikan suku bunga
                                            acuan, kata Gubernur BI Perry Warjiyo,
                                            akan ditentukan dengan melihat
                                            perkembangan inflasi, pemulihan              mengapa rupiah
                ejatinya alarm itu sudah    ekonomi nasional, dan pertumbuhan       melemah dari Rp14
                menyala sejak tahun lalu    ekonomi domestik.                           ribu per dolar AS
                masih menyisakan beberapa      Namun demikian sebagai awalan
          Sbulan, ketika bank sentral AS    mengantisipasi lonjakan FFR, Perry        menjadi Rp 14.400
          berencana menghentikan kebijakan   mengarahkan kebijakan dengan             per dollar AS. Jadi
          pelonggarannya yang sudah berlangsung   melakukan pengurangan pembelian aset
          sejak 2019. Perbankan yang ketar-ketir   terlebih dahulu sebelum menaikkan   kebijakan BI saat ini
          akan kemungkinan itu tentu sudah   suku bunga acuan atau yang kini dikenal   juga bukan menahan
          menghitung-hitung imbasnya kepada   sebagai BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI-
          mereka dan menimbulkan kekhawatiran   7DRRR).                                rupiah pada level
          baru.                                BI tetap pada posisinya yang               tertentu, tetapi
            Industri keuangan yang dinilai paling   memperkirakan The Fed akan menaikkan
          responsif terhadap perubahan tersebut   bunga acuannya sebanyak empat kali   menjaga volatilitas
          tentu sudah menyusun mitigasi risiko dari   pada tahun ini. Kebijakan The Fed akan   dan arus modal asing,
          perubahan kebijakan moneter global.   memberikan dampak kepada Indonesia,
          Namun begitu, setelah masa-masa awal   salah satunya pada nilai tukar rupiah.
          2022 dilalui, kekhawatiran akan dampak   “Kami masih mempertahankan prediksi
          kebijakan tetap berkecamuk karena terus   kenaikan suku bunga The Fed hingga
          bermunculan berbagai prediksi dan   empat kali pada tahun ini dan akan
          risiko yang baru.                 dimulai pada Maret,” ujar Perry dalam
            Ya, pada November lalu, bank sentral   Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur
          AS sudah memberi sinyal yang sangat   BI, Februari lalu.
          kentara akan menormalisasi kebijakan   Perkiraaan tersebut adalah hasil dari
          moneternya. Yang mana hal itu sudah   pertimbangan dan asesmen bank sentral
          diadopsi otoritas moneter sejak satu   atas kebijakan The Fed. Hal itu berbeda


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi No.184 / Tahun 2022 15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20