Page 59 - Stabilitas Edisi 184 Tahun 2022
P. 59
ekali lagi tampak di depan mata digunakan, berbeda dengan kartu kredit
kita betapa perkembangan yang meminta beban biaya layanan
layanan digital benar-benar setiap tahun.
Smendisrupsi praktik-praktik Berdasarkan riset Kredivo, sekitar
bisnis yang sudah eksis. Kali ini menimpa 98 persen merchant di Indonesia sudah
layanan pembayaran menggunakan kartu terhubung dengan layanan pembayaran
kredit. digital. Separuh di antarana malahan
Perkembangan perdagangan sudah mulai menerima opsi pembayaran
elektronik memang ikut mendongkrak via pembiayaan digital secara langsung,
bisnis pembayaran dan menghadirkan termasuk paylater, dari platform point
layanan yang disebut paylater of sales (POS) atau kasir digital yang
atau skema pembayaran tunda. mereka gunakan.
Ketika pandemi menerjang dan Sementara di dalam ekosistem
layanan perbankan masih berupaya e-commerce sendiri, survei Kredivo
menyesuaikan diri para pelaku ekonomi mengungkap 90 persen pengguna
digital telah berinovasi dengan layanan e-commerce sudah memiliki kesadaran
paylater terkait paylater. Sebanyak 27 persen dari
Ke depannya, layanan ini akan responden sudah aktif menggunakan
benar-benar menjadi penantang serius paylater, bahkan separuh di antara
bisnis kartu kredit, bahkan bukan tidak mereka mengaku bakal meningkatkan
mungkin menggantikannya jika sang penggunaan paylater di masa
petahana tidak berubah. “Paylater mendatang.
memberikan kemudahan akses, harga Dengan melihat hal tersebut, Kredivo Indina Andamari
atau biaya layanan, kecepatan, dan optimistis paylater bisa meningkatkan
antarmuka platform yang mudah jumlah penggunanya hingga dua kali
digunakan,” jelas Vice President and lipat pada tahun depan. Hal ini ditunjang
Communication FinAccel Indina oleh lebih dari 4 juta pengguna atau Berkembangnya
Andamari. lebih dari 50 persen basis pengguna skema pembayaran
PT FinAccel Finance Indonesia alias kartu kredit di Indonesia. paylater erat
Kredivo adalah salah satu perusahaan Di sisi lain, kinerja bisnis kartu
pembiayaan yang mulai menjalankan kredit terlihat semakin melemah tiap kaitannya
skema paylater. Menurut Indina tahunnya. Menurut Asosiasi Kartu Kredit dengan solusi
berkembangnya skema pembayaran Indonesia (AKKI), hingga Desember lalu
ini erat kaitannya dengan solusi yang transaksi dengan kartu kredit tercatat yang ditawarkan
ditawarkan para pemain untuk mengatasi sebanyak 223.629.156 kali, turun jika para pemain
halangan dalam pengajuan kredit di dibandingkan tahun sebelumnya yang
lembaga keuangan konvensional. mencapai 268.209.725 kali. Sementara untuk mengatasi
Pandemi, harus diakui, telah nilai dari transaksi kartu kredit hingga halangan dalam
mendorong layanan digital untuk pekan pertama Desember tercatat
merambah kepada hal-hal yang sebesar Rp189,5 triliun lebih rendah dari pengajuan kredit di
sebelumnya tidak terpikirkan, tak tahun 2020 yang senilai Rp231,5 triliun. lembaga keuangan
terkecuali layanan paylater in. Kini Hal ini seiring dengan penurunan
skema tersebut bahkan sudah merambah jumlah penerbitan kartu kredit. Di mana konvensional.
transaksi di kategori produk groceries pada periode yang sama jumlah kartu
atau kebutuhan sehari-hari. kredit hanya sebanyak 16.940.040 buah,
Perluasan penggunaan paylater kembali turun dari tahun sebelumnya
ini, lanjut Indina, turut didorong oleh yang sebanyak 16.9940.040 buah.
kebutuhan masyarakat terkait platform Kondisi ini pun lantas diamini oleh
yang berguna dalam mengatur arus Direktur Eksekutif AKKI Steve Marta.
kas. Pasalnya, platform paylater Kontraksi bisnis kartu kredit, lanjut dia,
memiliki kelebihan di mana tidak akan sebenarnya telah dimulai sejak bertahun-
mengenakan biaya layanan apabila tidak tahun lalu. Namun, penurunan paling
www.stabilitas.id Edisi No.184 / Tahun 2022 59

