Page 63 - Stabilitas Edisi 184 Tahun 2022
P. 63
asar modal Indonesia mungkin bagi perkembangan perekonomian
sedang menikmati masa-masa nasional.
penting saat ini. Ketika virus Apa yang muncul di kasus Asabri,
Pcorona yang menghantam lanjut Budi, sangat timpang jika
perekonomian sejak awal 2020 dan dibandingkan dengan kasus korupsi dana
mutasinya terus menjadi ancaman, pasar bantuan sosial akibat Covid-19 yang
modal Tanah Air justru menggeliat. menjerat mantan Menteri Sosial Juliari
Indeks Harga Saham Gabungan Peter Batubara. Sebabnya, sang pejabat
beberapa kali menembus catatan rekor publik yang telah disumpah itu terang-
sepanjang masanya sendiri. terangan melakukan korupsi di saat
Akan tetapi ancaman dari sisi kondisi ekonomi negara sedang sulit.
reputasi muncul ketika akhir tahun Tanpa bermaksud untuk membela
lalu, dalam persidangan kasus Asuransi Heru, Budi menuturkan bahwa İndonesia
Asabri, terekspos tuntutan hukuman saat ini masih membutuhkan investasi
mati. Ya, kasus yang telah mencoreng besar bagi kelanjutan pembangunan
industri pasar modal terkait gagal bayar ekonomi dan infrastruktur dengan
dan fraud dalam pengelolaan investasi mengundang investor pasar modal, baik
tahun lalu, telah memasuki babak baru. luar negeri maupun dalam negeri.
Jaksa penuntut umum meminta majelis Budi melanjutkan, ia sendiri masih
hakim Pengadilan Korupsi Jakarta untuk mempertanyakan apakah kasus tersebut
menjatuhkan hukuman mati terhadap merupakan gagal bayar atau murni
salah satu tersangka kasus PT Asabri, kerugian negara. “Pemegang saham
Heru Hidayat. Asabri memang pemerintah, tapi kan Budi Kagramanto
Hukuman mati, walaupun baru premi yang harus dibayar sebetulnya
ancaman, dinilai bakal mengganggu berasal dari para nasabah,” kata Budi.
iklim investasi dan perkembangan pasar Dari situ, Budi menyebut bahwa
modal Indonesia. Tuntutan ini juga Kejaksaan Agung seharusnya bisa Sejujurnya akan repot
terlalu berlebihan karena banyak kasus membedakan mana yang uang negara sekali jika Heru benar
korupsi lain yang nilainya lebih besar dan mana yang bukan. Pasalnya, kasus dihukum mati, karena
dari kasus PT Asabri. yang melibatkan Heru Hidayat ini
Pakar Hukum Bisnis Universitas tidak mengganggu keuangan negara. bisa berpengaruh
Airlangga Surabaya Budi Kagramanto Karenanya, kasus ini seharusnya masuk terhadap keinginan
mengatakan bahwa segala bentuk tindak dalam ranah perdata, namun ternyata
pidana korupsi memang harus ditindak diseret ke ranah pidana korupsi yang masyarakat
dengan tegas sesuai hukum. Namun, pada akhirnya bermuara pada tuntutan maupun investor
jika hakim mengabulkan tuntutan mati hukuman mati. “Kalau itu betul-betul
terhadap Komisaris Utama PT Trada hukuman mati, ya tentunya akan untuk melakukan
Alam Mineral yang notabene adalah berdampak pada iklim usaha yang penanaman modal di
seorang pelaku pasar modal, maka kondusif,” ucap Budi.
industri akan terkena dampaknya. Sementara itu, analis Senior CSA Indonesia.
“Sejujurnya akan repot sekali jika Research Institute Reza Priyambada
Heru benar dihukum mati, karena menuturkan bahwa tuntutan hukuman
bisa berpengaruh terhadap keinginan mati terhadap Heru Hidayat akan
masyarakat maupun investor untuk berimbas pada iklim investasi di
melakukan penanaman modal di Indonesia walaupun tujuannya untuk
Indonesia,” ujar Budi. memberi efek jera. “Kalau dianggap
Bahkan Mahkamah Agung juga berpengaruh, jelas akan berpengaruh
segendang sepenarian, dengan karena pelaku pasar akan melihat
menyatakan jika Heru Hidayat terbukti seberapa benar penanganan kasus
bersalah dalam tindak pidana pasar investasi tersebut,” ucapnya.
modal maka patut dijatuhi hukuman Reza juga menilai penanganan
mati. Hal ini dinilai Budi sangat berisiko kasus Asabri oleh Kejaksaan Agung
www.stabilitas.id Edisi No.184 / Tahun 2022 63

