Page 55 - Stabilitas Edisi 200 Tahun 2023
P. 55

etangguhan industri financial
                 technology masih berada
                 dalam sorotan ketika
          Kperubahan iklim bisnis telah
          memaksa pelaku jasa keuangan berbasis
          teknologi menyesuaikan diri. Bulan
          Fintech yang tengah dilangsungkan
          oleh stakeholder menjadi akan menjadi
          momentum penting bagi pelaku industri
          dalam menghadapi kondisi yang
          mengancam tersebut.
            Sejak tahun lalu, pelaku industri
          Fintech disebut-sebut tengah
          menghadapi situasi sulit yang disebut
          tech winter. Istilah itu mengacu kondisi
          dimana banyak perusahaan teknologi
          maupun startup yang terpuruk akibat
          minimnya minat investor dalam
          memberikan pendanaan (funding) serta
          penurunan kinerja perusahaan.
            Selain itu, kondisi kenaikan biaya
          modal membuat investor terpaksa untuk        Kontinuitas untuk mendapatkan funding
          memperketat seleksi investasi mereka.
          Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan        ini sangat penting demi keberlangsungan
          pengembalian investasi dan menurunkan        perusahaan. Ada beberapa anggota yang
          risiko.                                      suda IPO, namun banyak juga yang masih
            Executive Director Asosiasi Fintech
          Indonesia (AFTECH) Aries Setiadi             berbentuk startup.
          mengatakan, sebanyak 52 persen
          anggota AFTECH masih berkutat dalam
          proses mencari pendanaan setelah             Aries Setiadi,
          mengembangkan bisnisnya. Sementara           Executive Director Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH)
          itu, 45 persen anggota AFTECH masih
          dalam tahap seedfunding karena
          perusahaannya masih berbentuk startup.
            “Kontinuitas untuk mendapatkan
          funding ini sangat penting demi   Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Maret   Center Adek Media Roza mengatakan,
          keberlangsungan perusahaan. Ada   2020 ada 161 perusahaan P2P lending    fenomena Tech Winter  juga berdampak
          beberapa anggota yang suda IPO, namun   yang terdaftar resmi di OJK. Namun,   terhadap nasib karyawan yang bekerja
          banyak juga yang masih berbentuk   pada Oktober 2023, jumlahnya menurun   di perusahaan fintech. Berdasarkan
          startup,” ucap dia.               hanya jadi 101 perusahaan.         hasil Annual Member Survei (AMS)
            Sejak akhir tahun 2022, AFTECH     Padahal, mengutip data Statistik   AFTECH 2022/2023, sebanyak 84 persen
          memiliki anggota sebanyak 366     Fintech yang dirilis OJK, pembiayaan   koresponden melakukan pemecatan atau
          perusahaan dengan tiga model bisnis   berjalan (outstanding) industri ini   PHK karyawannya. Survei ini melibatkan
          yang terbanyak yaitu perusahaan peer   cenderung bertumbuh. Tercatat pada   koresponden yang berasal dari 75
          to peer (P2P) lending  atau yang dikenal   Maret 2023 nilainya mencapai Rp   perusahaan fintech yang tergabung
          sebagai pinjaman online (pinjol),   51,02 triliun, tumbuh 36,45 persen   dalam AFTECH. “Selain itu, sebanyak
          inovasi keuangan digital atau DFI, dan   dibandingkan Maret 2022. Akumulasi   76 persen koresponden menyatakan
          pembayaran digital.               pembiayaan industri P2P Lending ini   tidak berencana merekrut karyawan baru
            Badai Tech Winter yang belum    mencapai Rp582,75 triliun sejak tahun   dalam waktu dekat,” kata dia.
          mereda ini membuat banyak perusahaan   2018-Maret 2023.                 Pemecatan karyawan ini dilakukan
          fintech berguguran. Berdasarkan data   Executive Director Katadata Insight   untuk efisiensi biaya operasional


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 200 / 2023 / Th.XVIII  55
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60