Page 57 - Stabilitas Edisi 200 Tahun 2023
P. 57
salah satu poin untuk membangun
kepercayaan masyarakat. “Namun
hal ini tidak mudah, apalagi saat ini
banyak pinjol ilegal dengan bunga yang
sangat besar dan investasi bodong yang
menggerus kepercayaan masyarakat,”
ucapnya.
Stigma negatif terkait istilah pinjol ini
pun telah melekat di benak masyarakat.
Aries menegaskan, tanpa kemampuan
manajemen risiko yang baik, hal ini
bisa merugikan perusahaan fintach P2P
lending.
“Kami tekankan kalau di asosiasi
kami selalu ada kode etik atau pedoman
perilaku untuk menjaga kepercayaan
masyarakat, seperti pedoman penagihan
yang beretika seperti apa. Jadi, kalau
ada anggota yang melanggar pasti ada
pemanggilan secara etik. Kami juga
mengimbau kepada anggota, jangan
hanya memasarkan produk tanpa
edukasi,” kata Aries.
Dalam industri P2P lending ini,
sebagaimana diketahui, ada yang
menyimpan uang untuk investasi dan
ada pula yang meminjam uang. Investasi
di P2P lending bunganya cukup tinggi
yaitu 10-30 persen., oleh sebab itu
masuk dalam kategori investasi berisiko
tinggi. Fenomena Tech Winter
“Makin tinggi bunga, makin tinggi juga berdampak terhadap
risikonya, ada potensi gagal. Waktu itu dikembalikan. Hal-hal seperti ini yang nasib karyawan yang
sempat terjadi pada salah satu anggota perlu diedukasi ke masyarakat,” ucap bekerja di perusahaan
kami yang terkena masalah. Jadi, setelah Aries. fintech yang banyak
pandemi cukup banyak peminjam yang Sebelumnya, dalam Konferensi Pers dikurangi.
gagal bayar, sedangkan mereka (investor) Bulan Fintech Nasional (BFN) 2023,
menuntut, padahal di kesepakatan di Jakarta, awal November. Deputi
awal kan sudah diingatkan kalau ini Komisioner Pengawas Inovasi Teknologi
merupakan instrumen yang berisiko,” Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital
tutur Aries. dan Aset Kripto, OJK Moch. Ihsanuddin
Edukasi terhadap masyarakat pun mengatakan banyak kasus pinjol yang
juga perlu dilakukan agar tidak terjadi viral di media sosial. “Oleh sebab itu
keterlambatan pembayaran di industri perusahaan harus berhati-hati dan jangan
P2P lending. Berdasarkan data OJK, sampai masuk ke kehidupan liar,” ucap
hingga Maret tingkat wanprestasi di atas dia.
90 hari (TWP 90) mencapai 2,81 persen. Tantangan yang semakin kompleks
“Banyak masyarakat yang meminjam tentunya perlu dihadapi dengan bijak
uang di P2P lending tetapi tidak oleh para pelaku industri fintech. Di balik
dikembalikan. Bahkan, ada yang berpikir tantangan tersebut tentunya ada peluang
kalau sebagian uang yang diterimanya supaya perusahaan fintech bisa keluar
adalah bantuan sosial jadi tidak perlu menerjang badai tech winter ini.*
www.stabilitas.id Edisi 200 / 2023 / Th.XVIII 57