Page 94 - Stabilitas Edisi 200 Tahun 2023
P. 94
induknya yang ada di luar sana supaya
ada kebijakan khusus terkait hal ini
sehingga perusahaan yang ada di
Indonesia bisa berbeda sikap,” kata dia.
Senada dengan Yanuar, Direktur
Riset Institute for Development of
Economics and Finance (INDEF) Berly
Martawardaya mengatakan, fenomena
boikot ini sebenarnya sudah pernah
KALAU PERLU, terjadi ketika invasi Amerika Serikat
PERUSAHAAN YANG ke Irak pada tahun 2003 lalu. Meski
ADA DI INDONESIA demikian, hal tersebut tidak terlalu
berdampak terhadap produk-produk
BERSURAT SAJA Amerika Serikat.
“Ketika itu, masyarakat Indonesia
KE PERUSAHAAN banyak yang menyatakan sikap untuk
INDUKNYA YANG memboikot produk Amerika Serikat,
ADA DI LUAR salah satunya McDonald’s. Namun,
hal tersebut tidak terlalu berpengaruh,
SANA SUPAYA karena media sosial belum semasif
ADA KEBIJAKAN sekarang,” ucap dia.
Dalam kasus tertentu, gerakan
Yanuar Rizky, KHUSUS TERKAIT boikot juga bisa berpengaruh terhadap
Pengamat Ekonomi dan HAL INI SEHINGGA perdagangan ekspor suatu negara.
Pasar Modal Peneliti dan ekonom asal Amerika
PERUSAHAAN YANG Serikat, Kilian Heilmann membuat
ADA DI INDONESIA sebuah kajian pada tahun 2016. Ia
menghitung terjadi penurunan ekspor
BISA BERBEDA SIKAP. tahunan negara Denmark sebesar 18,8
persen menyusul aksi boikot produk
asal Denmark oleh negara-negara
Muslim karena kontroversi komik Nabi
Muhammad pada 2005.
Selain itu, ada juga kasus boikot dari
negara China terhadap makanan Jepang
karena konflik Pulau Senkaku di tahun
ini tidak terafiliasi dengan kegiatan karena segmentasi pasarnya seperti itu. 2012. Dampaknya, terjadi penurunan
operasional ataupun keputusan Namun harus diakui, negara Indonesia nilai ekspor yang dirasakan oleh Jepang
McDonald’s di negara lain. Perusahaan mayoritas masyarakatnya beragam Islam hingga 2,7 persen dalam setahun.
ini juga mengkhawatirkan nasib 16 ribu yang pro Palestina,” ujar dia. Kembali kepada boikot terkait perang
karyawannya di seluruh Indonesia jika Yanuar menuturkan, perusahaan Israel di Gaza, menurut Berly dari Indef,
fenomena boikot ini terus berlanjut. yang ada di Indonesia harus menyatakan eskalasi tindakan ini semakin membesar
Dihubungi secara terpisah, pengamat sikap secara tegas untuk berbeda karena penyebaran informasi yang masif
ekonomi dan pasar modal Yanuar Rizky pendapat dengan perusahaan induknya melalui media sosial. Saat ini, masyarakat
mengatakan, perusahaan di Indonesia terkait dukungan ini. Jika hal ini tidak dengan mudah melihat perusahaan mana
harus cermat dalam mengantisipasi dilakukan, perusahaan yang ada di saja yang mendukung Israel dan mana
risiko yang terjadi akibat fenomena Indonesia akan terkena dampak domino yang tidak.
boikot ini. seperti penurunan sales (penjualan), “Bahkan, melalui media sosial,
“Mungkin saja di negara Barat, pengurangan karyawan, hingga masyarakat bisa melihat berapa besar
mayoritas masyarakatnya pro Israel, penutupan gerai. aliran dana yang diberikan oleh suatu
sehingga merek tersebut secara global “Kalau perlu, perusahaan yang ada perusahaan ke Israel. Informasi yang
terang-terangan mendukung Israel di Indonesia bersurat saja ke perusahaan beredar di media sosial ini pun bisa
94 Edisi 200 / 2023 / Th.XVIII www.stabilitas.id