Page 40 - Stabilitas Edisi 183 Tahun 2022
P. 40
KOLOM
Dilema “Klasik” Petahana:
Di Antara Kemauan dan Kemampuan
ebih kurang dalam lima tahun terakhir, dihadapkan “dilema” apakah akan berubah atau
inisiatif transformasi digital telah mempertahankan status quo. Apa yang dilakukan
merombak tatanan industri yang ada, bank kemudian, pada gilirannya, menggeser logika
Lterlebih setelah pandemi Covid-19 industri dari dominasi lama ke dominasi baru.
melanda. Kebiasaan lama dengan sekejap
tergantikan dengan kebiasaan baru yang Bertahan atau menyerang?
serba online dan digital, memaksa pergeseran Ketika dihadapkan dengan dilema tersebut,
rasionalitas pasar. Dampaknya, banyak perusahaan bank sebagai petahana seakan dipaksa untuk
yang berlomba-lomba mencanangkan transformasi memilih antara meningkatkan ketahanan
digital, bahkan memicu maraknya aksi korporasi lembaga dalam mengantisipasi ketidakpastian
untuk memupuk permodalan, termasuk pula atau meningkatkan kelincahan untuk menangkap
merger dan akuisisi dengan tema tersebut. peluang. Faktanya, dalam dinamika berkompetisi,
Semua itu, harus diakui sebagai buah dari baik kemampuan bertahan maupun menyerang,
kekuatan disrupsi fintech yang telah mendobrak keduanya memiliki peranan yang penting. Yang
paradigma tentang bagaimana bisnis perbankan menjadi faktor pembeda adalah arah, intensitas
harus dilakukan dan menciptakan lanskap dan waktu yang tepat dalam mengeksekusi
kompetitif baru di sektor itu. Kondisi itu strategi pada lanskap kompetitif baru sesuai
akhirnya memaksa sektor perbankan sebagai dengan ketersediaan sumberdaya. Dalam hal ini,
petahana melakukan manuver strategis karena kemampuan adaptasi dinamis sangat penting untuk
40 Edisi No.183 / Tahun 2022 www.stabilitas.id

