Page 73 - Stabilitas Edisi 183 Tahun 2022
P. 73
ra digital memang tidak bisa diyakini karena belum terdapat bursa
dibendung. Bahkan ia telah atau lembaga resmi yang mencatat
merangsek dan mendesak jumlah investor aset kripto di Indonesia.
Ekebijakan moneter dalam hal Meski tidak menutup mata akan
penggunaan uang sebagai alat tukar. perkembangan tersebut, stance
Keberadaan mata uang digital yang kebijakan Bank Indonesia tetap sama
disebut cryptocurrency memang telah yaitu melarang aset kripto sebagai alat
mengganggu kenyamanan bank-bank pembayaran yang sah di wilayah Negara
sentral seluruh dunia. Mata uang berbasis Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
blockchain itu diakui telah mampu sebagaimana diatur dalam Pasal 21
mengubah wajah kebijakan otoritas UU 7/2011 tentang Mata Uang. Dasar
moneter. Meski belum mengakui mata hukum Bank Indonesia melarang virtual
uang kripto sebagai alat pembayaran currency untuk transaksi pembayaran
yang sah, bank sentral tampaknya akan diatur juga di PBI Nomor 18/40/PBI/2016
mengadopsi sistem yang dipakainya. tentang Penyelenggaraan Pemrosesan
Pamor mata uang kripto yang Transaksi Pembayaran dan PBI No.
makin menanjak dan memunculkan 19/12/PBI/2017 tentang Penyelenggaraan
beragam jenisnya memang menjadi Teknologi Finansial.
daya tarik sendiri bagi masyarakat untuk Kekhawatiran Bank Indonesia terkait
menggunakannya. Namun demikian aset kripto itu bukanlah sikap otoritas
risiko yang menyertainya terutama seorang diri. Bahkan, bank sentral
ketiadaan otoritas yang bertanggung Singapura yang memiliki pendekatan
jawab menjadi ketakutan tersendiri yang cukup terbuka terhadap aset Ravi menon
bagi bank sentral jika mengizinkannya kripto mulai deg-degan dengan
dipakai secara umum. Untuk itu, perkembangannya. Otoritas jiran itu
regulator akan menggunakan jalan menyebut investor ritel yang berinvestasi
tengah agar bisa mengambil keuntungan di aset kripto punya risiko mengalami Otoritas Moneter
dari maraknya mata uang kripto demi kerugian signifikan. Singapura
menjaga kestabilan moneternya. Bank sentral dan regulator keuangan mengerutkan kening
Mengutip data Coinmarketcap, Singapura memperingatkan perubahan
pada Desember 2021, kapitalisasi pasar spekulatif yang tajam dan menyebabkan pada cryptocurrency
Bitcoin sudah menyentuh angka 969 adanya potensi risiko bagi investor ritel atau token sebagai
miliar dollar AS. Sedangkan di urutan yang menempatkan uang mereka dalam
kedua ada Ethereum yang kapitalisasi mata uang kripto. “Otoritas Moneter aset investasi
pasarnya mencapai 522 miliar dollar Singapura mengerutkan kening pada bagi investor ritel.
AS, di posisi ketiga ada Binance Coin cryptocurrency atau token sebagai aset
dengan kapitalisasi pasar mencapai 98 investasi bagi investor ritel. Harga aset Harga aset kripto
miliar dollar AS, diperingkat keempat kripto tidak berlabuh pada fundamental tidak berlabuh
ada Tether dengan nilai kapitalisasi ekonomi apapun, dan tunduk pada
pasar mencapai 76 miliar dollar AS, dan ayunan spekulatif yang tajam,” kata pada fundamental
diurutan kelima ada Solana dengan nilai Direktur Pelaksana “Otoritas Moneter ekonomi apapun, dan
kapitalisasi pasar mencapai 62 miliar Singapura Ravi Menon.
dollar AS. Cryptocurrency adalah mata uang tunduk pada ayunan
Bank Indonesia melalui Buku KSK No digital atau virtual yang dijamin dengan spekulatif yang tajam
37: Stabilitas Sistem Keuangan Semester kriptografi, yang membuatnya hampir
I-2021 Terjaga mengungkapkan pada tidak mungkin untuk dipalsukan
Juni 2021 jumlah investor aset kripto atau dibelanjakan ganda. Banyak
diperkirakan telah mencapai kurang cryptocurrency adalah jaringan
lebih 6,5 juta. Angka itu melewati jumlah terdesentralisasi berdasarkan teknologi
investor di pasar saham yang sebesar blockchain. Fitur yang menentukan dari
kurang lebih 2,4 juta. Namun, akurasi cryptocurrency adalah bahwa mereka
angka tersebut belum sepenuhnya dapat umumnya tidak dikeluarkan oleh
www.stabilitas.id Edisi No.183 / Tahun 2022 73

