Page 74 - Stabilitas Edisi 183 Tahun 2022
P. 74
MANAJEMEN RISIKO
otoritas pusat mana pun, menjadikannya bank sentral. Sedangkan skema perantara
secara teoritis kebal terhadap campur akan disalurkan melalui perbankan
tangan atau manipulasi pemerintah. konvensional.
Mata uang kripto adalah sistem yang Namun, saat BI nanti menerbitkan
memungkinkan pembayaran daring yang CBDC, bukan berarti uang kartal
aman yang didenominasi dalam bentuk yang beredar saat ini hilang. Selain
token virtual, yang diwakili oleh entri itu, tak menutup kemungkinan akan
buku besar internal ke sistem. ada pecahan baru di rupiah digital.
Pasalnya, pencetakan rupiah digital tidak
Uang Digital Resmi terjadi yang artinya akan lebih banyak
Sejalan dengan kian berkembangnya pilihan denominasi. Meski demikian,
mata uang digital seperti Bitcoin Cs BI menegaskan kemungkinan adanya
membuat sejumlah bank sentral di dunia mata pecahan mata uang baru belum
mulai mengadaptasikan mata uangnya terlihat jelas. Hanya saja BI menegaskan
ke digital, termasuk Bank Indonesia yang bahwa CBDC akan dilengkapi tingkat
berencana mengeluarkan rupiah digital. keamanan yang tinggi sehingga tidak
Penekanan di sini adalah pengadaan bisa dipalsukan.
rupiah digital sebagai alat pembayaran Director for CBDC & FinTech Policy
yang sah mendampingi uang kartal and Research Bank of Canada Francisco
jenis kertas dan koin yang sudah ada Rivadeneyra mengatakan secara umum
sampai sekarang. Adapun rupiah digital motivasi utama CBDC terkait dengan
merupakan amanat yang diemban bank mandat bank sentral sebagai otoritas
Francisco Rivadeneyra sentral untuk menciptakan digitalisasi moneter, mendorong inklusi keuangan,
mata uang menjadi Central Bank Digital dan menjaga stabilitas keuangan.
Currency (CBDC). Selain itu, CBDC menyediakan akses
CBdC menyediakan Kehadiran rupiah digital diyakini secara universal ke alat pembayaran
akses secara dapat mendukung akselerasi dan yang bebas risiko, berbiaya rendah,
integrasi ekosistem ekonomi dan
efisien, inovatif, dan resilien. “Kemudian
universal ke alat keuangan digital di Tanah Air. Bank mendukung payment arrangements yang
pembayaran yang Indonesia pun sudah merencanakan stabil, kompetitif, efisien, inovatif, serta
digitalisasi rupiah dalam Visi Sistem
interoperable,” Francisco.
bebas risiko, Pembayaran Indonesia pada 2025. Visi Sementara itu, Gubernur BI Perry
berbiaya rendah, tersebut di antaranya berisi percepatan Warjiyo berpendapat aset kripto
konsolidasi industri sistem pembayaran,
merupakan masalah dan tantangan
efisien, inovatif, dan kemudahan perizinan industri sistem dunia yang harus dimitigasi mengingat
resilien. “Kemudian pembayaran, pengembangan praktik ia bukan alat pembayaran yang sah,
termasuk di Indonesia. Guna memitigasi
pasar yang aman, hingga memperkuat
mendukung payment koordinasi dengan pemerintah dan risiko tersebut bank sentral bakal
arrangements yang industri keuangan. mempercepat penerbitan CBDC atau
Bank Indonesia menyebut 60
stabil, kompetitif, persen bank sentral di seluruh dunia rupiah digital, setelah tiga prasyarat yang
terkait dengan penerbitan rupiah digital
efisien, inovatif, serta mempertimbangkan untuk menerapkan bisa dipenuhi.
Pertama konsep dan desain dari
interoperable. mata uang digital di negara masing- rupiah digital. Kedua, infrastruktur
masing dengan sebanyak 14 persen di
antara negara-negara itu sudah mulai sistem pembayaran dan pasar uang yang
melakukan uji coba kebijakan mata saling terintegrasi. Prasyarat kedua ini
uang digital. Jika ditelisik lebih lanjut, sedang dibangun dan dikembangkan
rupiah digital akan disalurkan melalui oleh BI. Ketiga, platform teknologi yang
dua skema yakni skema langsung dan akan digunakan dalam pengembangan
melalui perantara. Skema langsung rupiah digital. Sejauh ini, regulator masih
dimaksudkan agar masyarakat dapat melakukan diskusi mendalam tentang
memiliki rupiah digital langsung dari platform teknologi yang akan digunakan
74 Edisi No.183 / Tahun 2022 www.stabilitas.id

