Page 22 - Stabilitas Edisi198 Tahun 2023
P. 22

menerbitkan Sertifikat Bank Indonesia   Indonesia memperkuat hal tersebut.
                                            (SBI) baru yang menawarkan imbal hasil   Hasil survei yang dilakukan bank
                                            yan lebih menarik bagi investor asing.   sentral terkait minat pembiayaan
                                            Sertifikat baru yang diperkenalkan oleh   korporasi oleh bank-bank di Tanah
                                            Bank Indonesia untuk dijual bulan depan   Air Juli lalu, kebutuhan pembiayaan
                                            diharapkan menawarkan imbal hasil   korporasi terindikasi tetap tumbuh.
                                            yang “sangat menarik” bagi investor   Hal itu tercermin dari saldo bersih
                                            asing. Pada pekan terakhir Agustus, bank   tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi
                                            sentral mengumumkan bahwa mereka   sebesar 17,6 persen. Meski bertumbuh,
                                            akan mengadakan lelang Surat Berharga   SBT pembiayaan korporasi pada Juli
                                            Rupiah dua kali seminggu, dengan   2023 itu melambat jika dibandingkan
                                            menggunakan obligasi pemerintah milik   dengan SBT pembiayaan korporasi
                                            BI sebagai aset dasar, mulai tanggal 15   pada Juni 2023 sebesar 17,8 persen.
                                            September.                         “Pertumbuhan kebutuhan pembiayaan
                                               Instrumen ini dimaksudkan untuk   korporasi terutama didorong oleh sektor
                                            menarik arus masuk modal serta     pertanian, sementara pelambatan terjadi
                                            mengurangi kelebihan likuiditas rupiah   pada sektor konstruksi dan penurunan
                                            di pasar keuangan domestik, dan    terjadi pada sektor jasa lainnya serta
                                            memberikan stabilitas bagi mata uang   penyedia makan minum,” tulis BI dalam
                                            rupiah pada saat transaksi berjalan   laporan terbarunya yang dirilis 18
                                            dan neraca pembayaran Indonesia    Agustus lalu.
                                            mengalami defisit.                    Selain itu, pelambatan yang terjadi
                        Mirza Adityaswara                                      terutama sebagai dampak penurunan
                                            Sisi Kredit                        kegiatan operasional karena lemahnya
                                               Di samping pendanaan, sisi
                   Kami meminta             pembiayaan juga patut menjadi      permintaan domestik dan ekspor serta
                                                                               penundaan sejumlah rencana investasi.
               perbankan untuk              perhatian. Menjelang penyelenggaraan   Pada periode Juli 2023, korporasi masih
                      menyiapkan            pemungutan suara di triwulan pertama   memenuhi kebutuhan pembiayaannya

                    pencadangan             tahun depan, penyaluran dana juga   dari dana sendiri sebanyak 59,6 persen.
                                                                               Kemudian, korporasi memenuhi
                                            mengalami penurunan. Bank Indonesia
            kredit (CKPN) yang              mencatat perlambatan pertumbuhan   pembiayaannya dari perbankan sebesar
                 memadai untuk              outstanding kredit perbankan mulai April   9,1 persen, pemanfaatan fasilitas
                                                                               kelonggaran tarik 7,1 persen, menjual
                                            2023 yang tumbuh 8,08 persen (yoy) efek
                 mengantisipasi             turunnya kredit korporasi dan individu.  aset tetap non-produktifnya 5,1 persen,
                                               Ketua Bidang Pengkajian &
                         terjadinya         Pengembangan Perbankan, Aviliani   pinjaman dari perusahaan induk 4
                                                                               persen, mengajukan utang luar negeri 1
             peningkatan risiko             mengungkapkan dalam sebuah         persen, dan menerbitkan surat berharga
                     selama masa            wawancara dengan stasiun televisi,   dalam negeri 1 persen.
                                            bahwa di tahun politik ini sektor

           periode suku bunga               konsumsi berpotensi mengalami      Risiko Pasar
                                                                                  Selain risiko likuiditas, pelaku
             yang relatif tinggi.           pertumbuhan yang kuat. Namun       sektor keuangan juga harus terus
                                            demikian perbankan masih mewaspadai
                                            sejumlah sektor seperti infrastruktur   menjaga perhatiannya pada risiko pasar.
                                            termasuk BUMN karya yang tengah    Kampanye peningkatan suku bunga
                                            menghadapi persoalan.              acuan yang dilakukan terutama oleh The
                                               Menjelang berakhirnya periode   Federal Reserve demi menangkal inflasi
                                            kepemimpinan Presiden Joko Widodo,   dalam negeri Paman Sam, harus menjadi
                                            proyek-proyek infrastruktur yang   pertimbangan khusus pengelola bank
                                            dikerjakan BUMN memang mulai       demi mengamankan bisnisnya.
                                            berkurang kecepatannya dan telah      Budi Hikmat, Chief Economist
                                            membuat pinjaman-pinjaman berjumlah   Bahana TCW Investment Management,
                                            besar tersendat. Bahkan survei Bank   mengakui bahwa kondisi pasar keuangan


         22   Edisi 198 / 2023 / Th.XVIII    www.stabilitas.id
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27