Page 30 - Stabilitas Edisi198 Tahun 2023
P. 30
bersepakat untuk memperkuat kerja erat. Sebab, ketika ekonomi domestik AS
sama guna mendorong penggunaan mata sedang terguncang, pengalihan minat
uang lokal masing-masing negara dalam ekspor ke Negara ASEAN dan Negara
transaksi bilateral antara Indonesia alternatif lainnya akan membuat kinerja
dan Thailand, Indonesia dan Malaysia, ekspor dan ekonomi lebih terjaga.
serta Thailand dan Malaysia, yang telah Dengan begitu akan terjadi efisiensi
diimplementasikan sejak 2018. dalam perdagangan internasional.
Penguatan kerja sama tersebut
dilakukan melalui perluasan penggunaan Pusat Pertumbuhan Baru
mata uang lokal pada transaksi lintas Memang, saat ini anggota negara
batas yang lebih luas dari cakupan ASEAN menjadi salah satu kawasan
perdagangan dan investasi langsung yang memiliki fundamental ekonomi
(direct investment) saat ini, serta lebih baik dibandingkan negara negara
melalui sinerginya dengan inisiatif lain. Menurut Lili Yan Ing, Lead Advisor
sistem pembayaran lintas negara untuk Southeast Asia Region, ERIA menjelaskan
penyelesaian transaksi dalam mata uang alasannya bahwa sepanjang dua dekade
lokal yang lebih mudah diakses dan terakhir ratio utang terhadap PDB
efisien. negara di ASEAN relatif lebih rendah
Secara tidak langsung langkah dibandingkan kawasan lain.
otoritas moneter ini akan meningkatkan “Sejak tahun 2000 hingga tahun
gelombang dedolarisasi dengan 2022 ratio utang terhadap PDB hanya
memperkuat penggunaan mata uang sebesar 60 persen. Selain itu, ASEAN
Sri Mulyani negara masing-masing. Menurut Kepala juga memiliki makroekonomi yang lebih
Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, tangguh dibandingkan kawasan lain,”
Pertemuan langkah dedolarisasi dapat menciptakan ungkap Lili dalam diskusi ekonomi jelang
hubungan dagang dengan mitra,
puncak KTT ASEAN, belum lama ini.
mentikberatkan khususnya tingkat ASEAN, menjadi lebih Indikator makroekonomi yang
pentingnya
memperkuat
bauran kebijakan Jika disatukan, status perekonomian ASEAN merupakan yang
makroekonomi di terbesar ke-5 di dunia dengan pertumbuhannya 4%-5% per
negara anggota tahun, diatas rata-rata global yang sebesar 2,5%-3%
ASEAN dengan (data International Monetary Fund)
Proyeksi Bank Indonesia (BI
menggunakan Pertumbuhan Ekonomi ASEAN-5
seluruh instrumen 5,6%*
yang ada untuk 5,3%
memastikan 4,6%*
stabilitas ekonomi
kawasan.
* perkiraan kolektif
2022 2023 2024
30 Edisi 198 / 2023 / Th.XVIII www.stabilitas.id