Page 49 - Stabilitas Edisi198 Tahun 2023
P. 49
memanfaatkan waktu yang ada untuk
melakukan sejumlah persiapan baik dari
sisi LPS maupun juga industri asuransi.
Bahkan, pemerintah siap mengeluarkan
aturan turunan berupa Peraturan
Pemerintah (PP) yang berisi kesiapan
yang harus dilakukan baik oleh industri
asuransi di Tanah Air maupun oleh
LPS. Menkeu menekankan bahwa tugas
yang diberikan itu berbeda sama sekali
dengan lembaga penjamin simpanan dari
perbankan.
Pengamat Asuransi, Irvan Rahardjo
menjelaskan program penjaminan polis
menjadi urgent di antaranya lantaran
sekarang ini ada banyak nasabah yang
belum mendapatkan ganti rugi, atau
belum mendapatkan santunan yang
menjadi hak mereka saat polis jatuh
tempo. Hal itu terjadi bukan hanya
kepada perusahaan asuransi yang
sedang bermasalah tapi juga perusahaan Adanya pembaruan pembagian fungsi
asuransi yang mengalami gagal bayar
baik yang sudah ditutup maupun yang pengaturan dan pengawasan industri
masih dalam status pembatasan kegiatan keuangan nonbank di OJK membuat OJK
usaha. bisa lebih fokus mengembangkan masing-
“Itu urgensi tapi tidak serta merta
apabila adan lembaga penjamin polis masing sektor.
maka kemudian minat masyarakat
kembali kepada asuransi. Tidak
serta merta. Lebih penting (untuk Piter Abdullah Redjalam,
mengembalikan kepercayaan kepada Direktur Eksekutif Segara Research Institute
perusahaan asuransi) adalah literasi ke
masyarakat tentang produk asuransi,”
tuturnya.
Sementara itu, Rapat Dewan
Komisioner (RDK) Bulanan Otoritas mencapai Rp124,69 triliun, atau Risk Based Capital (RBC) yang di atas
Jasa Keuangan (OJK) pada 27 Juni 2023 terkontraksi 1,62 persen dibandingkan threshold masing-masing sebesar
menilai sektor jasa keuangan nasional dengan periode yang sama pada tahun 462,80 persen dan 307,07 persen
tetap terjaga dengan permodalan yang sebelumnya (April 2023: minus 1,67 (April 2023: 457,79 persen dan 311,16
kuat dan likuiditas yang memadai serta persen). Pertumbuhan akumulasi premi persen), jauh di atas threshold sebesar
kinerja intermediasi yang kembali asuransi jiwa turun 8,08 persen yoy 120 persen.
meningkat. Hal itu dapat terwujud di dengan nilai sebesar Rp71,90 triliun per OJK senantiasa mencermati
tengah masih tingginya ketidakpastian Mei 2023, didorong oleh turunnya premi perkembangan isu global dan domestik
pada perekonomian dan pasar keuangan di lini usaha PAYDI. serta bersinergi dengan KSSK dan pihak
global. “Namun demikian, akumulasi premi terkait lainnya untuk dapat mengambil
Pada sektor IKNB, Kepala asuransi umum tumbuh positif 8,80 langkah mitigasi yang diperlukan.
Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, persen yoy (April 2023: 12,55 persen), “Dalam rangka menjaga keseimbangan
dan Komunikasi OJK, Aman Santosa menjadi Rp52,78 triliun,” tutur Aman. antara stabilitas sektor jasa keuangan
menjelaskan, akumulasi pendapatan Sedangkan permodalan di sektor nasional dan tetap berperan dalam
premi sektor asuransi selama periode IKNB terjaga dengan industri asuransi mendorong pertumbuhan ekonomi,”
Januari sampai dengan Mei 2023 jiwa dan asuransi umum mencatatkan pungkas Aman.*
www.stabilitas.id Edisi 198 / 2023 / Th.XVIII 49