Page 67 - Stabilitas Edisi198 Tahun 2023
P. 67

Ivan memandang upaya pengalihan
          kewajiban kepada pemegang polis
          dengan skema subordinate loan walau
          mendapat dukungan dari sebagian besar
          pemegang polis sepertinya terhalang
          karena menghadapi masalah administrasi
          dan tidak memberi keyakinan adanya
          perbaikan dari sisi RBC.
            Dengan pencabutan izin usaha,
          Kresna Life terbuka lebar untuk               KITA BERHARAP
          mengajukan Permohonan Penundaan               AGAR OJK TIDAK
          Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)
          sesuai Undang-undang Nomor 37 Tahun              MENGULANGI
          2004 tentang Kepailitan. PKPU dinilai      PRESEDEN BURUK
          sebagai solusi akhir dan langkah yang             MELAKUKAN
          bermartabat bagi pemegang polis selaku
          kreditur.                                      INTERVENSI KE
            Adapun PKPU, dinilainya, tidak       PENGADILAN NEGERI
          menyalahi aturan. Sebab, Kresna Life
          sudah tidak lagi menjadi kewenangan             SEPERTI YANG
          OJK dan statusnya sudah seperti             DILAKUKAN PADA
          perusahaan biasa sejak dilakukannya
          pencabutan izin usaha. Dalam hal ini,   KASUS PERMOHONAN               Ivan Rahardjo,
          Ivan menganggap langkah PKPU jauh        PKPU WANAARTHA                Pengamat Asuransi
          lebih sederhana.
            Berdasarkan aturan, waktu PKPU                             LIFE.
          dibatasi paling lama 45 hari dan PKPU
          Tetap yang berlangsung paling lama
          270 hari jika disetujui oleh kreditor
          melalui pemungutan suara dibanding
          proses likuidasi yang akan memakan
          waktu hingga dua tahun. Hal itu
          termaktub dalam POJK Nomor 28/
          POJK.05/2015 Tentang Pembubaran,
          Likuidasi, dan Kepailitan Perusahaan
          Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah,   gagal melakukan suntikan modal yang   Utang.
          Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan   diperlukan perusahaan, apalagi Direktur   Hal itu dinilai penting agar lembaga
          Reasuransi Syariah.               Utama Kresna Life berstatus tersangka.  maupun instansi yang melakukan
            Lebih lanjut, Ivan berharap agar   Pengamat asuransi yang juga Dosen   proses likuidasi diwajibkan membuat
          OJK tidak mengulangi preseden buruk   Program MM-Fakultas Ekonomika   laporan kepada publik secara terbuka.
          melakukan intervensi ke pengadilan   dan Bisnis UGM, Kapler Marpaung   Sedangkan jika pertanyaannya adalah
          negeri seperti yang dilakukan pada   mengatakan istilah tepat, tidak tepat,   apakah tepat OJK mencabut izin usaha
          kasus Permohonan PKPU Wanaartha   atau kurang tepat seharusnya memiliki   dari Kresna Life atau tidak, maka Kapler
          Life, yakni mengirimkan surat kepada   ukuran tersendiri terkait dicabutnya   mengatakan jawabannya adalah seberapa
          pengadilan negeri untuk menolak   izin usaha Kresna Life. Kategori itu bisa   besar sisa aset asuransi Kresna Life
          gugatan PKPU yang diajukan perwakilan   dilihat dari kasus-kasus pailit, PKPU,   saat ini dan sejauh mana nanti sisa aset
          nasabah.                          dan likuidasi terhadap perusahaan   tersebut benar-benar dibagikan kepada
            Ivan berharap OJK tidak         perasuransian yang pernah terjadi selama   nasabahnya. Tak hanya itu, Kapler
          menggunakan POJK Nomor 28 Tahun   ini. Dalam hal ini, Kapler menyarankan   menilai, OJK juga harus melihat sejauh
          2015 sebagai mekanisme pembentukan   agar pemerintah mengubah peraturan   mana kepatuhan para pemegang saham,
          tim likuidasi oleh RUPS. Sebab,   perundangan tentang Kepailitan dan   termasuk komisaris dan direksi yang
          kenyataannya pemegang saham telah   Penundaan Kewajiban Pembayaran   diperintahkan untuk membayar utang.*


                                                                             www.stabilitas.id   Edisi 198 / 2023 / Th.XVIII  67
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72