Page 182 - Berangkat Dari Agraria
P. 182
BAB IV 159
Penguatan Ekonomi Rakyat
pembangunan daerah tertinggal. Menyelenggarakan pembangunan
dan pengembangan kawasan transmigrasi. Menyusun dan
merumuskan pengembangan daya saing desa dan perdesaan, daerah
tertinggal, dan kawasan transmigrasi berbasis data dan informasi
yang akurat. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan
pemberdayaan masyarakat desa dan perdesaan, daerah tertinggal,
dan transmigrasi. Meningkatkan penatakelolaan pemerintahan yang
baik.
Masalah pokok dan isu strategis pembangunan desa meliputi
tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat di perdesaan
yang masih rendah, ketersediaan sarana dan prasarana fisik maupun
non-fisik di desa dan kawasan perdesaan yang belum memadai,
dan ketidakberdayaan masyarakat perdesaan akibat faktor ekonomi
maupun non ekonomi. Juga, kualitas lingkungan hidup masyarakat
desa memburuk dan sumber pangan yang terancam berkurang
dan pengembangan potensi ekonomi lokal desa yang belum
optimal akibat kurangnya akses dan modal dalam proses produksi,
pengolahan, maupun pemasaran hasil produksi masyarakat desa.
Secara spesifik, masalah pembangunan desa menurut
Kementerian Desa PDTT adalah penurunan kemiskinan perdesaan
hanya 0,3% pertahun pada 2014-2019, kemiskinan di desa masih
12,85% (15,15 juta penduduk) pada Maret 2019, dan kenaikan
pendapatan per kapita penduduk desa hanya 6% pertahun. Desa
yang terdapat angkutan umum tahun 2018 baru 64,52%. Tingkat
pendidikan pekerja di desa yang tidak bersekolah sampai lulus SD
masih 69% dan terdapat 3.909 kawasan perdesaan yang belum
dikembangkan sesuai komoditas unggulan.
Sedangkan potensi yang perlu dikembangkan di desa adalah
Dana Desa meningkat hingga Rp.400 Triliun (2020-2024), gini
ratio perdesaan tetap bertahan 0,32 (Maret 2014-2019), dan tingkat
pengangguran di desa terus menurun tinggal 3,45% (Februari 2019).
Jalan aspal dan/atau jalan yang diperkeras telah naik menjadi 88,42%
desa (2018), desa dengan mata pencaharian utama penduduk pada
sektor pertanian masih 92,82% (2018), dan Desa Digital: 82% desa