Page 56 - Berangkat Dari Agraria
P. 56
BAB II 33
Realitas Panggung Politik Agraria
menyelaraskan aturan tentang sektor-sektor agraria yang tumpang
tindih dan menjadi pintu dalam merumuskan legislasi nasional baru
yang terkait dengan agraria.
Kementerian Agraria harus mengakhiri paradigma pembelahan
kawasan hutan dan non-hutan yang membenturkan Kementerian
Kehutanan dengan BPN. Obyek (tanah) untuk reforma agraria harus
mencakup kawasan hutan (yang dapat dikonversi) dan non-hutan.
Kementerian Agraria mesti menumpas ego-sektoralisme antar
lembaga di semua sektor.
Menteri Agraria harus dapat memastikan perencanaan
peruntukan tanah, wilayah dan kekayaan alam terkait pertanahan,
perkebunan, kehutanan, energi/sumberdaya mineral, pertanian,
dan pesisir-kelautan berada di dalam kerangka kerja yang sama.
Di samping itu, punya keterkaitan dan dapat dikendalikan agar tak
melahirkan ketimpangan baru serta tidak melampaui daya dukung
lingkungan penyebab bencana ekologi dan konflik agraria.
Visi dan misi Kementerian Agraria ini (mesti) merujuk visi, misi
dan program aksi Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan
wakil presiden. Dalam sembilan agenda prioritas Jokowi-JK yang
dikenal sebagai Nawa Cita, pada agenda ke-5, tertuang komitmen:
“Kami akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia”,
diantaranya melalui: “…peningkatan kesejahteraan masyarakat
dengan program Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera dengan
mendorong landreform dan kepemilikan lahan seluas 9 juta hektar…”.
(Mei 2014). Landreform sebagai bagian inti dari reforma agraria
disebutkan secara eksplisit dalam Nawa Cita sehingga menaungi
seluruh program aksi Jokowi-JK.
Penulis mengusulkan, visi Kementerian Agraria hendaknya
“Menegakkan keadilan agraria sebagai perwujudan kedaulatan,
kemandirian dan kepribadian bangsa”. Mengingat strategis dan
krusialnya fungsi dan kewenangan Kementerian Agraria ini, maka
ia harus didukung kualitas pejabat dan aparatur yang berkompeten,
berkapasitas dan berintegritas. Kementerian ini perlu diperkuat oleh
para ahli, praktisi dan pegiat agraria yang benar-benar memahami