Page 28 - Generasi Muda Reforma Agraria
P. 28

Kumpulan Naskah Esai Terbaik Pada Lomba Esai Agraria   7

                  Peralihan  kekuasaan  dari pemerintah   kolonial ke
              pimpinan bangsa Indonesia yang merdeka belum mendorong
              bertumbuhnya  keadilan  sosial dalam  bidang agraria. Meski
              Indonesia  memiliki tanah  air  yang luas  dan  kekayaan  alam
              berlimpah, warisan  sosial kolonialisme  masih  berlanjut
              dengan dilestarikannya ketimpangan penguasaan sumberdaya
              agraria. Negara  belum  dapat  mengonsolidasi diri untuk

              menciptakan  kehidupan  kebangsaan  yang berpihak  pada
              rakyat  kecil. Persoalan  penguasaan  sumberdaya  agraria  yang
              berkeadilan sosial dan penyaluran aspirasi sebagai komponen
              masyarakat gagal diperjuangkan dalam tataran kenegaraaan.
              Secara sosiologis, hal ini menyebabkan terputusnya hubungan
              pimpinan negara dengan rakyat kecil. 10

                  Kematangan  pembentukan   kebijakan-kebijakan  agraria
              yang sejalan dengan semangat reforma agraria yang dibentuk
              para  penggagas  UUPA  1960 kembali teruji pada  masa  Orde
              Baru. Bahwa pada masa ini kekuasaan semakin tersentralisir,
              kecenderungan  politik  nasional yang monolitik, dan  arah
              kebijakan  pembaruan  agraria  yang bergeser  dari akarnya
              yaitu  sifat  kerakyatan. Ada  highlight  cukup  menarik  pada

              arah  kebijakan  agraria  Orde  Baru  yang  mengutamakan
              pembangunan      nasional   sebagai    garda    terdepan
              penyelenggaraan  negara, yaitu  pengorganisasian  intelektual
              sipil dalam  bidang ekonomi yang terekspos  lebih  jauh  dari
              akademisi barat dengan segala perangkat keilmuan ekonomi



              10  Humas  UI  (2009).  Promosi  Doktor  Retor  A.W  Kaligis.  url:
                  http://old.ui.ac.id/id/news/archive/4104 diakses  pada  tanggal
                  25 Maret 2016
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33