Page 12 - Land Reform Lokal Ala Ngandagan: Inivasi system Tenurial Adat di Sebuah Desa Jawa, 1947-1964
P. 12

Kata Pengantar
              Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional












                 angsa Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada situasi
             Bdi simpang jalan. Di satu sisi ada arus kesadaran untuk
             mengoreksi kesalahan sistem politik dan hukum agraria
             pada masa lalu dan menata ulang sistem tersebut sehingga
             dapat mewujudkan cita-cita sebesar-besar kemakmuran
             rakyat seperti termaktub dalam Pasal 33 UUD 1945.
             Arus ini tercermin dalam TAP MPR No. IX/2001 tentang
             Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumberdaya Alam,
             sedangkan pada tataran peraturan operasional hal itu
             tercermin dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 11/2010
             tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar.
             Selain itu, arus ini juga tercermin dalam Rancangan PP
             Reforma Agraria dan Rancangan UU Pertanahan yang
             sedang digodog saat ini.
                 Namun di pihak lain, arus yang berlawanan yang
             berlangsung sebagai suatu kekuatan global juga turut
             membayang-bayangi. Terjadinya proses pengambilan tanah
             skala besar sebagai bentuk kontemporer dari proses enclosure
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17