Page 14 - Land Reform Lokal Ala Ngandagan: Inivasi system Tenurial Adat di Sebuah Desa Jawa, 1947-1964
P. 14

Kata Pengantar Ketua STPN


             kepemimpinannya dijalankanlah suatu bentuk land reform
             lokal yang dilaksanakan secara tegas dan konsisten. Kebijakan
             ini merupakan inisiatif lokal yang didasarkan pada inovasi
             hukum adat setempat; dan dijalankan jauh mendahului
             program land reform nasional yang baru dimulai pada
             dekade 1960-an. Dampaknya, dalam tempo yang singkat
             seluruh warga desa Ngandagan dapat diberikan akses atas
             tanah sebagai sumber kehidupannya. Dan pada tahun 1960,
             kepemilikan tanah di Ngandagan oleh warga luar desa sudah
             berkurang drastis hingga tinggal 44% saja.
                 Keberhasilan land reform hasil inisiatif lokal masyarakat
             Ngandagan yang didasarkan pada inovasi hukum adat
             ini merupakan inspirasi yang amat berharga bagi bangsa
             Indonesia yang pada tahun 2010 ini sedang merayakan
             ulang tahun emas Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA).
             Sebagaimana diketahui, UUPA secara tegas menyatakan
             bahwa hak-hak atas tanah di Indonesia didasarkan pada
             hukum adat. Dalam rangka menggali inspirasi inilah maka
             pada bulan Juni dan Juli 2010 lalu Sekolah Tinggi Pertanahan
             Nasional (STPN) melaksanakan penelitian lapangan di desa
             Ngandagan sebagai bagian dari kegiatan riset sistematis tahun
             2010. Penelitian di desa ini dimaksudkan untuk memahami
             lebih mendalam bagaimana pelaksanaan land reform di
             masa kepemimpinan Soemotirto, dan bagaimana kondisi
             perubahan agraria di Ngandagan dewasa ini setelah sekian
             dekade berlalu sejak pertama kali program ini dijalankan.
                 Sesuai dengan tujuan tersebut, dua tim diterjunkan
             ke desa Ngandagan untuk bekerja secara simultan dan
             saling menunjang. Tim pertama, sebagai kerja sama dengan



                                                             xiii
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19