Page 29 - Land Reform Lokal Ala Ngandagan: Inivasi system Tenurial Adat di Sebuah Desa Jawa, 1947-1964
P. 29

Land Reform Lokal A La Ngandagan


            Soetarto selaku Rektor STPN bukan saja membantu secara
            kelembagaan, namun pemikiran dan visinya bisa ditemukan
            jejak-jejaknya pada beberapa bagian dalam buku ini. Dr.
            Laksmi Adriani Savitri selaku Direktur Eksekutif Sajogyo
            Institute bukan saja seorang direktur yang efisien dan tegas,
            tapi juga mentor dan mitra diskusi yang inspiratif. Terima
            kasih banyak disampaikan kepada mereka berdua.
                Ketidakhadiran kedua penulis di tengah keluarga
            masing-masing, yang kerap terjadi, telah mengurangi
            kebersamaan yang amat mereka harapkan. Namun,
            pengertian dan kesabaran mereka yang luar biasa selalu
            menjadi sumber spirit kedua penulis. Oleh karena itu,
            kepada keluarga penulis pertama di Bogor (istri terkasih,
            Siti Faizah, dan kedua buah hati, Arina dan Sena) serta
            keluarga penulis kedua di Yogyakarta (istri terkasih, Anna
            Mariana dan sang buah hati Lila)—segala persembahan
            cinta dan selaksa doa untuk mereka semua.
                Seperti lazimnya, semua interpretasi dan penyajian
            analisis dalam buku ini sepenuhnya adalah tanggung jawab
            kedua penulis. Oleh karena itu, kritik dan masukan untuk
            keduanya demi perbaikan buku ini selalu dinantikan dengan
            terbuka. Kepada sidang pembaca yang budiman, semoga
            kisah desa Ngandagan ini bisa memicu perdebatan yang keras
            sehingga menyemaikan pemikiran-pemikiran bernas bagi
            pemecahan krisis agraria di tanah air. Selamat membaca!


                              Leiden dan Yogyakarta, Oktober 2010


                               Moh. Shohibuddin & A. N. Luthfi



            xxviii
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34