Page 78 - Matematika Untuk Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah
        P. 78
     Mata Kuliah
                         Matematika Terapan
                         penghitungan  poligon  ini  padahal  berbagai  pelatihan-pelatihan
                         terkait telah diikutinya.
                             Dalam arti kamus (Oxford, 1987), poligon adalah bidang yang
                         terbentuk dari banyak garis-garis yang biasanya lebih dari lima.
                         Dalam  buku-buku  teks  tidak  ada  penulis  yang  mendefinisikan
                         poligon secara khusus.  Wongsoetjitro (1908) menggunakan  istilah
                         poligon pada pembahasannya tentang penentuan koordinat titik-
                         titik  suatu  tempat  dengan  cara  membuat  segi  banyak  yang
                         panjang dan terhubung satu sama lain.  Sosrodarsono et.al (1997)
                         menggunakan istilah poligon pada pembahasan pengukuran titik-
                         titik  kontrol  sebagai  bentuk  jaring-jaring  yang  dibagi  menjadi
                         poligon  bersambung  dan  poligon  tertutup.  Frick  (1979)
                         menggunakan istilah poligon dan membaginya secara lebih rinci
                         menjadi berbagai jenis: terikat, lepas, poligon utama, dan poligon
                         cabang.
                             Berbeda  dengan  ketiga  penulis  di  atas  yang  tidak
                         mendefinisikan  poligon  secara  eksplisit,  Brinker  et.al  (1996)
                         mendefinisikan  poligon  secara  lebih  tegas  sebagai  serangkaian
                         garis berurutan yang panjang dan arahnya telah ditentukan dari
                         pengukuran.    Menurutnya,  pengukuran  poligon  merupakan
                         pekerjaan  menetapkan  stasiun-stasiun  poligon,  dan  membuat
                         pengukuran-pengukuran  yang  perlu,  dan  merupakan  cara  yang
                         paling  dasar  dan  paling  banyak  dilakukan  untuk  menentukan
                         letak  nisbi  titik-titik.  Olehnya,  poligon  dibagi  mennjadi  poligon
                         terbuka dan poligon tertutup.
                             Pada sebagian buku teks (Cavill,1995; Duggal, 1996; Schimdt
                         et.al, 1978) tidak ditemukan istilah poligon. Namun materi yang
                         serupa  dengan  penulis-penulis  di  atas,  ada  dalam  pembahasan
                         tentang  traverse.    Duggal  (1996)  menyatakan  traverse  berarti
                         “melintas”  yang  dalam  konteks  pengukuran  berarti  penentuan
                                        Matematika untuk Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah|67
     	
