Page 36 - Transmisi Nilai-nilai Pertanahan di Kabupaten Magetan
P. 36

Pendahuluan
                   Kemanfaatan  paradigma ini  semakin nyata,  ketika  Teori
             Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory) dipilih sebagai perspektif,
             yang  digunakan  membahas  transmisi  nilai-nilai  pertanahan pada
             petani  di Kabupaten  Magetan.  Dalam  kaitannya  dengan  Teori
             Pertukaran Sosial,  Peter M. Blau menyatakan bahwa berdasarkan      BAB I
             konsep  pertukaran,  maka  masyarakat  memiliki  struktur  sosial
             yang kompleks. Prosesnya meliputi: (1)  pertukaran  atau  transaksi
             antar individu; (2) yang meningkat menjadi diferensiasi status dan
             kekuasaan; (3) yang mengarah pada legitimasi dan pengorganisasian;
             (4)  yang menyebarkan bibit  oposisi  dan  perubahan. Selanjutnya
             George Homan menyatakan,  bahwa selama berlangsungnya proses
             interaksi selalu timbul suatu fenomena baru (Ritzer, 1985:92).

                   Berdasarkan  pernyataan Peter M. Blau  dan George Homan
             (dalam Ritzer, 1985:92),  semakin nampaklah  pentingnya  Teori
             Pertukaran Sosial sebagai instrumen untuk memahami transmisi nilai-
             nilai pertanahan. Teori ini telah menyatakan, bahwa: (1) Jika perilaku
             tertentu memperoleh reward (ganjaran), maka besar kemungkinan
             perilaku  tersebut akan diulangi;  (2)  Semakin  sering  suatu  reward
             diberikan bagi perilaku tertentu, maka semakin sering pula perilaku
             tersebut  diulangi; (3)  Semakin bernilai  perilaku  seseorang bagi
             orang lain, maka semakin besar peluang orang tersebut mengulangi
             perlakunya; (4) Pertukaran kembali (re-exchange) berpeluang terjadi
             pada kedua  pihak  yang  melakukan interaksi;  (5)  Penilaian bagi
             suatu perilaku tidak selalu bersifat ekonomi (perbandingan cost and
             benefit) melainkan dapat pula bersifat subyektif; (6) Semakin sering
             seseorang memperoleh reward atas perilakunya, maka akan semakin
             berkurang nilai dari perilaku tersebut (Ritzer, 1985:92-94).
                   Dengan memperhatikan  substansi  Teori Pertukaran Sosial,
             maka petugas  kantor pertanahan  berkesempatan:  Pertama,
             mengkonstruksi tindakan atau perilaku petani yang relevan dengan
             nilai-nilai  pertanahan,  dengan  menginformasikan adanya  reward


 16                                     Transmisi Nilai-Nilai Pertanahan    17
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41