Page 44 - Transmisi Nilai-nilai Pertanahan di Kabupaten Magetan
P. 44

Pendahuluan
             Kabupaten Magetan, bagi upaya peningkatan kesejahteraan petani.
             Secara spasial diketahui, bahwa penggunaan tanah untuk pertanian
             mendominasi wilayah kabupaten ini, sebagaimana data berikut: (1)
             sawah, seluas 28.297,24  Ha atau 41,08%,  (2) tegalan/kebun, seluas
             14.106,22 Ha atau 20,48%, (3) rumah/bangunan dan halaman, seluas    BAB I
             12.145,39 atau 17,63%, (4) hutan negara, seluas 8.947,39% atau 12,99%,
             (5) hutan rakyat, seluas 792,69 Ha atau 1,15%, (6) kolam, seluas 10,96
             Ha atau 0,02%, dan (7) penggunaan tanah lainnya, seluas 4.584,85
             Ha atau 6,66%. Sehingga total luas penggunaan tanah di kabupaten
             ini, seluas 68.884,74 Ha atau 100% (Pemerintah Kabupaten Magetan,
             2014b).

                   Dengan  wilayah  seluas 68.884,74 Ha  atau 688,85  km ,
                                                                       2
             Kabupaten Magetan secara administratif terbagi dalam 18 kecamatan,
             235  desa/kelurahan  (208  desa  dan  27 kelurahan),  1.048  RW,  dan
             4.710 RT. Batas wilayah administratif kabupaten ini, adalah sebagai
             berikut: (1) di sebelah Barat dengan Kabupaten Karanganyar (Provinsi
             Jawa  Tengah),  (2) di  sebelah Selatan dengan Kabupaten Ponorogo
             dan Kabupaten  Wonogiri (Provinsi Jawa  Tengah),  (3)  di  sebelah
             Timur dengan Kabupaten Madiun, dan (4) di sebelah Utara dengan
             Kabupaten Ngawi (Pemerintah Kabupaten Magetan, 2014b).
                   Kabupaten Magetan  terletak  di  kaki Gunung Lawu  sebelah
             Timur, yang membentang dari Selatan ke Utara, sehingga kabupaten
             ini dikenal sebagai “green belt Lawu”. Sementara itu, secara hidrologis
             Kabupaten Magetan memiliki 8 sungai (sungai terbesar adalah Kali
             Gandong), 2 telaga (Telaga Sarangan seluas 30 Ha, dan Telaga Wahyu
             seluas 10 Ha), 197 mata air, dan 5 embung. Penggunaan air permukaan
             di kabupaten ini, terutama untuk irigasi (93,90%), air minum (3.60%),
             pabrik  gula (1,10%),  serta  untuk keperluan lainnya,  seperti: kolam
             air  tawar, peternakan, penggelontoran  kota, pengenceran  limbah
             industri (Pemerintah Kabupaten Magetan, 2014b).

                   Kondisi  wilayah  dan peran penting petani  bagi  berbagai

 24                                     Transmisi Nilai-Nilai Pertanahan    25
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49