Page 12 - Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
P. 12

Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat

               tanah untuk kepentingan umum yang ditengarai dapat dija-
               lankan menggunakan kekuatan imperatif (force), dan pasar
               tanah sebab beralihnya tanah sebagai komoditas-spekulasi.
               Berbagai proses dan kebijakan ini bisa kita anggap sebagai
               upaya “to make die” rakyat Indonesia (Tania Li, 2009). Diser-
               tai catatan bahwa kebijakan dan proses itu memiliki “double
               edge of exclusion” (ibid).
                   Di sisi lain, pemerintah RI saat ini mengeluarkan kebi-
               jakan yang dicita-citakan sebagai upaya memperbaiki ketim-
               pangan penguasaan tanah dengan cara mengerem spekulasi
               tanah dan mengoptimalkan peruntukannya untuk rakyat,

               melalui PP No 11/2010 tentang Penertiban dan Pendayagu-
               naan Tanah Terlantar. Diindikasi, seluas 7,3 juta hektar tanah
               diterlantarkan sebab tidak sesuai dengan peruntukannya,
               diakumulasi oleh pemegang modal demi obyek spekulasi, yang
               bersamaan dengan itu kondisi ketunakismaan dan kemiskinan
               terjadi semakin akut. Jika tanah seluas itu bisa didayagunakan
               sebagai obyek  landreform, tidak terbayangkan potensi
               keuntungan ekonomi, sosial, kultural, dan politiknya. RUU
               Pertanahan yang komprehensif sedang disusun yang semoga
               memberi ruang bagi proses “to make live” rakyat Indonesia.
                   STPN Pres mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nur
               Aini yang mengizinkan karyanya untuk diterbitkan, semoga
               bermanfaat untuk memahami persoalan dasar pertanahan
               di Yogyakarta. Kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pro-
               ses penerbitan buku ini, Wulan dan Widi yang  menyiapkan
               naskah awalnya, terima kasih atas bantuannya.
                   Selamat membaca.




                                                                   xi
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17