Page 56 - Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
P. 56
Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
bagian luar istana, sedangkan Kampung Gedong Kiwo meru-
pakan tempat tinggal para hamba yang mengurusi harta ista-
na. Selain itu terdapat kampung tempat tinggal bangsawan
di luar istana seperti Kampung, Timuran, Ngabean, Pugeran,
Notoprajan, Notoyudan, dan sebagainya. Dengan demikian,
kelompok-kelompok yang tinggal di luar keraton memiliki
beberapa macam profesi baik profesi kriya, jabatan peme-
rintahan, kelompok prajurit keraton, kompleks pemukiman
golongan etnis, maupun pemukiman orang-orang bangsawan
serta pembesar kerajaan. 18
Adanya perkebunan swasta menyebabkan meningkat-
nya jumlah penduduk Eropa dan Tionghoa di Yogyakarta.
Pada umumnya, mereka bermukim di daerah perkotaan
terutama sejak kaum bangsawan istana menyewakan tanah
jabatan mereka di sekitar Benteng Vredeburg yang dikenal
dengan Kampung Loji Kecil dan Loji Besar. Golongan Eropa
ini kemudian mengembangkan permukiman mereka di utara
kota, dan wilayah itu kemudian dikenal dengan nama Kota-
baru. Perkembangan permukiman itu menyebabkan mun-
culnya dorongan modernisasi Kota Yogyakarta dalam
pengembangan infrastruktur seperti jalan umum, jembatan,
dan sebagainya. 19
Permukiman orang-orang Tionghoa berada di sekitar
Pasar Bringharjo, hal ini disebabkan mata pencaharian orang-
orang Tionghoa pada umumnya sebagai pedagang. Dengan
demikian, pekerjaan orang-orang Tionghoa yang selalu ber-
18 Ibid.
19 Ibid, hlm. 19.
37