Page 53 - Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
P. 53
Nur Aini Setiawati
dengan daerah-daerah di karesidenan lain, dan merupakan
jaringan utama yang menghubungkan ke arah Barat dengan
Kota Purworejo, kota yang terletak di Jawa Tengah, ke arah
Timur dengan Kota Solo, ke arah utara dengan Kota Mage-
lang, dan daerah regenschap seperti Bantul, Gunungkidul,
Sleman, dan Kulonprogo. 13
Luas wilayah Kota Yogyakarta mengalami proses peru-
bahan. Pada 1756 luas wilayah Kota Yogyakarta adalah 9,7
km², pada 1790 luas wilayah 12,5 km², dan pada tahun 1827
luas wilayah 13,5 km². Selanjutnya, luas wilayah itu menga-
lami perubahan hingga 32,50 km². 14
Menurut teori jalur konsentrik yang dikemukakan oleh
E.W Burgess kota terbagi menjadi tiga lingkaran dalam yang
terletak di pusat kota terdiri atas bangunan-bangunan kantor,
bank, bioskop, pasar, toko. Selanjutnya, di lingkaran tengah
terdapat rumah-rumah, rumah sewaan dan perumahan peng-
rajin. Pada lingkaran luar terdapat kawasan perumahan yang
luas untuk penduduk kelas menengah. Di luar lingkaran
terdapat jalur perdagangan, pemukiman golongan menengah
dan atas. Pada awal abad XX Kota Yogyakarta pada umum-
15
nya mempunyai rumah-rumah yang mengelompok atau
merupakan pemukiman terpusat. Suatu kota yang tidak
terencana berkembang dipengaruhi struktur kota semakin
ke tengah semakin rapat.
13 Algemeen Verslag der Residentie Djogjakarta1870 dan 1871, ANRI,
Arsip Djogja bundel 5.
14 Penelitian Awal Kota Yogyakarta, loc. cit.
15 Johara T Jayadinata, Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pede-
saan, Perkotaan dan Wilayah (Bandung: Penerbit ITB, 1986), hlm. 102.
34