Page 49 - Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
P. 49
Nur Aini Setiawati
Spoorwegen (SS) dengan stasiuannya di sebelah selatan Tugu.
Fungsi utama dibangunnya jaringan kereta api itu adalah
untuk kepentingan transportasi pabrik-pabrik gula. 6
Pada 1903, Kasultanan Yogyakarta dibagi menjadi 3
afdeeling oleh Pemerintah Hindia Belanda yaitu afdeeling
Mataram di bawah asisten residen dengan ibukota Yogya-
karta yang terdiri atas Yogyakarta, Sleman, Kalasan, dan
tanah-tanah susuhunan, Pasar Gede dan Imogiri, serta Bantul.
Kedua, afdeeling Kulon Progo di bawah asisten residen
dengan ibukota Pengasih (Wates) yang terdiri atas Kabupaten
Nanggulan, Kalibawang, dan Sentolo. Pengasih (Wates)
termasuk tanah sultan sedangkan Kabupaten Adikarto milik
Pakualaman. Ketiga, afdeeling Gunungdikul dengan ibukota
Wonosari. 7
Untuk Kota Yogyakarta yang dikuasai oleh kasultanan,
batas-batas wilayah ditetapkan dengan surat ketetapan
Pemerintah Hindia Belanda 24 Juli 1923 nomer 21 yang terdiri
atas pertama, sebelah utara sejak batas paal no. 40 sepanjang
batas selatan Kelurahan Jombor sampai batas selatan kelu-
rahan Kutu, sisi utara jalan dari Desa Blambangan sampai
Desa Karangwaru hingga batas paal no. 43, melewati batas
paal no. 44 hingga no. 61 di aliran barat Kali Code, dari batas
6 Djoko Suryo, Sejarah Sosial Pedesaan Karesidenan Semarang 1830-
1900 (Yogyakarta: PAU-UGM, 1989), hlm. 113. Lihat juga Tim Telaga
Bakti Nusantara dan Asosiasi Perkeretaapian Indonesia (APKA),
Sejarah Perkeretaapian Indonesia, Jilid 1 (Bandung: Angkasa, 1997), hlm.
66.
7 Staatsblad Van Nederlandsch Indie, tahun 1903, no. 134.
30