Page 44 - Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
P. 44

Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat

                   Abdurrachman Surjomiharjo memandang perkem-
               bangan Kota Yogyakarta sebagai kota tradisional yang dari
               sudut pandang ilmu sosial sangat relevan dengan studi
               sejarah perkotaan. Dalam penjelasannya, disebutkan bahwa

               Kota Yogyakarta merupakan petunjuk awal bagaimana
               Pemerintah Hindia Belanda memperkenalkan ketentuan dan
               ketetapan baru di bidang administrasi, hak tanah, susunan
               birokrasi, sistem pajak, dan upah di dalam kehidupan masya-
               rakat Yogyakarta. Selanjutnya Abdurrachman Surjomihardjo
               menguraikan pemanfaatan tanah di lingkungan Yogyakarta.
               Setelah Perang Diponegoro, rumah residen Belanda mulai
               berdiri yang dikenal sebagai loji kebon dan Benteng Vre-
               deburg dikenal sebagai loji besar. Kompleks keraton terketak
               di sebelah bangunan Belanda dikelilingi oleh tembok besar.
               Orang-orang Eropa bermukim antara keraton dan benteng
               Vredeburg, sedangkan orang Tionghoa bermukim di daerah
               Pacinan di sebelah utara Fort Vredeburg dan pasar. Dalem
               Pakualaman terletak di sebelah timur S.Code (Kali Code)

               yang membelah Kota Yogyakarta. Di sebelah utara pacinan
               dibangun tempat kediaman dan Kantor Patih Danurejo yang
               terletak di sebelah Barat S.Code.
                   Sementara kajian cukup mendalam tentang perubahan-
               perubahan sosial akibat adanya perubahan-perubahan eko-
               nomi dan politik di Yogyakarta dilakukan oleh Selo Soemar-
               djan.  Kajian ini membahas perubahan sosial sejak zaman
                   35
               Pemerintahan Hindia Belanda hingga zaman kemerdekaan


                   35  Selo Soemardjan, Perubahan Sosial di Yogyakarta (Yogyakarta:
               Gadjah Mada University Press, 1981).

                                                                   25
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49