Page 42 - Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
P. 42
Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
rawan ataupun ilmuwan-ilmuwan sosial. Hal ini mungkin
disebabkan menariknya permasalahan-permasalahan seperti
itu dan banyaknya arsip kolonial maupun lokal yang memuat
laporan-laporam umum dari segala kegiatan pemerintah dan
raja yang berkaitan dengan masalah-masalah agraris.
Demikian pula halnya, dengan studi G. Schwencke yang
tertuang dalam karyanya Het Vorstendladsche Groundhuur-
reglement in De Practijk en Het Grondrecht in Jogjakarta, 32
Schwencke menguraikan praktik persewaan tanah dan pajak
tanah di Yogyakarta dari periode setelah reorganisasi agraria
sampai dengan krisis ekonomi dunia tahun 1930-an. Dalam
penelitian ini diungkapkan permasalahan tanah yang ber-
kaitan dengan onderneming-onderneming yang melakukan
persewaan tanah di Yogyakarta, G. Schwencke memfokuskan
perhatiannya pada pemanfaatan dan hak-hak tanah di daerah
pedesaan.
Sebuah karya yang memiliki cakupan bidang yang luas
yang membahas tanah kasultanan adalah studi Rouffaer. 33
Pokok penelitian Rouffaer meliputi proses penetrasi peme-
rintah kolonial ke dalam masyarakat vorstenlanden bagi
penanaman modal pemerintah kolonial. Dalam studi
Rouffaer, ditunjukan dominasi peran kolonial terhadap
kekuasaan raja, struktur birokrasi kerajaan, kondisi agraria,
sistem hukum di vorstenlanden, dan transformasi pemilikan
32 G. Schwencke, Het Vorstenlandsce Groundhuur Reglement in
De Practijk en Het Grondrecht in Jogjakarta (Djogja: Vh. H. Buning,
1932).
33 G.P Rouffaer, “Vorstendanden”, Adatrechtbundels, 193.
23