Page 54 - Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
P. 54
Dari Tanah Sultan Menuju Tanah Rakyat
Dalam program pengembangan wilayah Kota Yogya-
karta, dibangun ke arah utara berupa pasar, benteng kompeni,
tempat tinggal residen, dan patih, serta kampung-kampung
yang mengelilingi istana sebagai tempat tinggal para bang-
sawan dan pegawai istana. Demikian pula, perkampungan
orang Belanda dan Tionghoa berkembang ke arah utara yang
terletak di luar tembok benteng keraton.
Letak istana yang berada di pusat Kota Yogyakarta dike-
lilingi benteng. Daerah ini biasanya dikenal sebagai jero
beteng yang terdiri atas Alun-alun Utara, Teratag, Pagelaran,
Sitihinggil Kidul, dan Alun-alun Kidul. Istana yang terletak
di pusat Kota Yogyakarta itu merupakan tempat tinggal raja.
Permukiman golongan bangsawan yang merupakan
kerabat keraton dan para abdi dalem, pada umumnya berada
dalam kompleks istana (jero Beteng) dengan masing-masing
tugas mereka seperti Kampung Kemitbumen merupakan
kampung para abdi dalem kemit bumi, yang memiliki tugas
membersihkan keraton, Kampung Siliran yang merupakan
tempat tinggal hamba silir, yang memiliki tugas mengurus
lampu-lampu istana, Kampung Gamelan merupakan kam-
pung tempat tinggal abdi dalem yang memiliki tugas meme-
lihara kuda istana. Kampung Pesinden merupakan kampung
para wiraswara istana, Kampung Langenastran dan Kam-
pung Langenarjan merupakan kampung prajurit pengawal
istana, Kampung Patehan merupakan tempat tinggal mereka
yang bertugas mengurusi minuman, Kampung Nagan meru-
pakan tempat tinggal para pemukul gamelan, serta Kampung
Suronatan yang merupakan tempat tinggal golongan ulama
istana. Kampung tempat tinggal para pangeran dan bang-
35