Page 8 - Tanah Bagi yang Tak Bertanah: Landreform Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1960-1965
P. 8
TANAH BAGI YANG TAK BERTANAH
1
kapitalisme dengan sistem ekonomi liberal atau sosial-
isme berdasarkan sistem etatisme yang merupakan
2
model dominan saat itu. Prinsip dasar yang dijalankan
dalam kebijakan ekonominya adalah suatu rumusan eko-
nomi yang berusaha membangun proses industrialisasi
melalui inovasi teknologi dan perakitan dalam suatu
negara bangsa (nation-state). Jenis kebijakan ini menja-
di populer sebagai strategi pembangunan Dunia Ketiga
yang sering dinyatakan sebagai manifestasi nasionalisme
ekonomi pada era 1960-an dan 1970-an. Aktor kunci yang
menjadi pendorong kemajuan ekonomi adalah sektor ne-
gara yang terdiri dari birokrasi sipil atau militer. Bentuk
kebijakan ini dikenal dengan istilah “kapitalisme negara”
di mana proses akumulasi modal dijalankan oleh negara. 3
Secara teoritis, apa yang dialami oleh masing-masing
negara Dunia Ketiga dalam membangun ekonomi mereka
adalah ketergantungan terhadap negara industri maju
dalam struktur ekonomi dunia. Gambaran yang paling
tegas dari kondisi ini adalah jenis pertukaran yang tidak
seimbang (unequal exchange) dalam hubungan perda-
gangan internasional. Hal ini mengandaikan posisi keter-
belakangan negara Dunia Ketiga yang terpaksa menem-
pati kedudukannya sebagai eksportir bahan mentah dan
manufaktur (produk perkebunan tanaman keras, tekstil,
tambang, dan minyak) dengan nilai tukar rendah diban-
1. Dalam sistem ekonomi liberal aktifitas ekonomi bersandar pada keku-
atan pasar yang bersandar pada modal swasta dan kepemilikan pribadi
terhadap sumber daya ekonomi.
2. Prinsip etatisme merupakan suatu pengendalian aktivitas ekonomi oleh
negara. Negara memegang posisi komando dalam menentukan tingkat
produksi dan distribusi barang di dalam masyarakat.
3. James Petras. Critical Perspectives on Imperialism and Social Class in the
Third World. Monhtly Review Press: New York, 1978, hal. 86 - 87.
2

