Page 278 - Prosiding Agraria
P. 278
RANCANG BANGUN SISTEM DIGITAL
SEBAGAI INSTRUMEN BANTU MENENTUKAN TINGKAT
PRIORITAS KELAYAKAN TORA SEBAGAI OBJEK
REDISTRIBUSI TANAH
Eko Budi Wahyono¹*, Andi Moch Januriana², Devie Firmansyah³
¹²³Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
Jl. Tata Bumi No.5 Yogyakarta
*corresponding author: androdvy@gmail.com
Abstract: The process of extensive land reform coverage, not only concerned with land rights, but also focused
on how to organize ownership, possession, and use of agricultural resources. The hope of the emergence of
land reform programmes is to reduce poverty, increase employment, increase access to land resources, reduce
conflict and conflict, improve living conditions, and increase food and energy consumption. Of the abundance
of coverage in land reforms, a sistem is needed that can recommend a region based on TORA (Tanah Obyek
Reforma Agraria) that can be prioritized. This research will design an application DSS (Decision Support
Sistem) to assist the priority determination process of the potential TORA territory for land redistribution in
a district using the SAW (Simple Additive Weighting) method based on potential criteria for agrarian reform
such as, forest discharge, Expired HGU and HGB and not in extension, Land of State formerly displaced, Land
resulting from dispute resolution and agrarian conflict, Uncertified Transmigration Land, and land owned
by communities. For the results of this research to the stage of building applications based on the needs and
methods already established, next will be conducted field surveys to carry out observations and interviews in the
hope of obtaining the data of the land fields needed to be processed in the application of the determination of
the territory of the TORA potential for land redistribution.
Keywords: Land Reform, Decision Support Sistem, Simple Additive Weighting
Intisari: Proses cakupan reforma agraria yang luas, tidak hanya berkaitan dengan hak-hak atas tanah saja,
namun juga berfokus pada bagaimana menata kepemilikan, penguasaan, dan penggunaan sumber-sumber
agraria. Harapan dari munculnya program reforma agrarian adalah mengurangi kemiskinan, meningkatkan
lapangan kerja, meningkatkan akses ke sumber daya pertanahan, mengurangi konflik dan pertikaian,
meningkatkan kondisi kehidupan, dan meningkatkan konsumsi pangan serta energi. Dari banyaknya cakupan
dalam reforma agraria maka diperlukan suatu sistem yang dapat merekomendasikan suatu wilayah berdasarkan
TORA (Tanah Obyek Reforma Agraria) yang bisa di prioritaskan. peneltian ini akan merancang suatu aplikasi
SPK (Sistem Pendukung Keputusan) untuk membantu proses penentuan prioritas wilayah TORA yang potensial
untuk dilakukan redistribusi tanah di suatu kecamatan dengan menggunakan metode SAW (Simple Additive
Weighting) dengan berdasarkan kriteria potensi reforma agraria seperti, pelepasan Kawasan hutan, HGU dan
HGB Habis dan tidak di perpanjang, Tanah Negara bekas tanagh terlantar, Tanah hasil penyelesaian sengketa
dan konflik agraria, Tanah transmigrasi yang belum bersertifikat, dan tanah yang dimiliki masyarakat. Untuk
hasil penelitian ini baru sampai tahap membangun aplikasi berdasarkan dari kebutuhan dan metode yang sudah
ditetapkan, berikutnya akan dilakukan survey kelapangan untuk melakukan observasi dan wawancara dengan
harapan memporoleh data-data bidang tanah yang dibutuhkan untuk diproses dalam aplikasi penentuan
wilayah TORA yang potensial untuk dilakukan redistribusi tanah.
Kata Kunci: Reforma Agraria, Sistem Pendukung Keputusan, Simple Additive Weighting