Page 279 - Prosiding Agraria
P. 279
264 STRATEGI PERCEPATAN IMPLEMENTASI REFORMA AGRARIA:
MELANJUTKAN PENYELESAIAN PERSOALAN AGRARIA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
A. Pendahuluan
Konstitusi mengamanatkan penggunaan tanah untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Sejalan dengan amanat tersebut Undang-Undang No.5 Tahun 1960 tentang Ketentuan Pokok-
Pokok Agraria (UUPA) maupun Tap 2 MPR No. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria
dan Pengelolaan Sumber Daya Alam mendorong pelaksanaan pengelolaan pertanahan dalam
rangka mewujudkan keadilan dan kemakmuran rakyat. Dalam mengatur dan mengelola
pertanahan di Indonesia dibentuk Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 yang kemudian
diperbaharui dengan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 yang mengamanatkan
tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agraria/pertanahan dan tata
ruang untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Menurut
peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2018 Tentang Reforma Agraria
pasal 1 menjelaskan bahwa Reforma agraria adalah penataan kembali struktur penguasaan,
pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang lebih berkeadilan melalui penataan
aset dan disertai dengan penataan akses untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Tujuan utama
dari reforma agraria adalah untuk mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja,
memperbaiki akses masyarakat kepada sumber-sumber ekonomi terutama tanah, menata
ulang ketimpangan penguasaan pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah dan sumber-
sumber agraria, mengurangi konflik dan sengketa pertanahan dan keagrariaan, memperbaiki
dan menjaga kualitas lingkungan hidup, dan meningkatkan ketahanan pangan dan energi
masyarakat.
Letak Kabupaten Cianjur secara administratif berada di tengah Provinsi Jawa Barat, luas
Kabupaten Cianjur adalah 361.435 Ha, atau 3.614,34 Km², secara geografis terletak diantara 6°
21’-7° 25’ Lintang Selatan dan 106° 42’-107° 25’ Bujur Timur, luas wilayah Kabupaten Cianjur
terdiri atas daratan (lahan) dan perairan. Total luas wilayah keseluruhan adalah 361.435
Ha berdasarkan Peraturan Daerah No 17 Tahun 2012 Tentang RT/RW Kabupaten Cianjur
2011-2031 sedangkan luas lahan yang digunakan sebesar 350.148 Ha yaitu luas lahan sawah
sebesar 66.934,30 Ha dan Luas Lahan Bukan Sawah sebesar 261.619,20 Ha (Dinas Pertanian
Perkebunan Pangan dan Hortikultura Tahun 2020).
Kabupaten Cianjur terdiri dari 32 Kecamatan dan 354 desa serta 6 kelurahan. Kategori
Indeks Desa Membangun (IDM) pada tahun 2020 Kabupaten Cianjur berada pada urutan
ke-15 dari total 19 kabupaten/kota yang memiliki desa di Provinsi Jawa Barat dengan nilai
IDM 0,6827 dan secara umum merupakan kategori Strata Desa Berkembang Jumlah desa di
Kabupaten Cianjur berdasarkan strata tersebut terdiri dari 5 Desa Mandiri, 93 Desa Maju,
240 Desa Berkembang, 16 Desa Tertinggal dan Tidak Terdapat Desa Sangat Tertinggal. (Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabipaten Cianjur).