Page 294 - Prosiding Agraria
P. 294
Rancang Bangun Sistem Digital 279
Sebagai Instrumen Bantu Menentukan Tingkat Prioritas Kelayakan TORA Sebagai Objek Redistribusi Tanah
C2- HGU dan HGB Habis dan tidak di perpanjang
Konteks penentuan bobot untuk kriteria HGU dan HGB Habis dan tidak di perpanjang
juga sama yaitu semakin besar nilai bobotnya maka semakin baik.
Di Indonesia ada berbagai jenis sertifikat tanah sesuai dengan peruntukan dan status
kepemilikan, seperti Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Guna Usaha (HGU).
Nilai dari bobot untuk setiap variable dari kriteria HGU dan HGB Habis dan tidak di
perpanjang adalah
Tabel 3. HGU dan HGB Habis dan tidak di perpanjang
No HGU & HGB & Tidak Diperpanjang (Ha) Nilai Keterangan
1 4500-2500 3 Sangat Potensi
2 2499-1500 2 Potensi
3 1499-0 1 Tidak Potensi
Untuk Variable dari nilai bobot ini masuk dalam kategori Benefit, sama seperti pada
kriteria Pelepasan Kawasan Hutan.
C3- Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar
Nilai bobot dari variable yang akan digunakan pada kriteria Tanah Negara Bekas Tanah
Terlantar adalah sama seperti pada kriteria sebelumnya yaitu semakin besar nilainya maka
semakin baik.
Dalam melakukan pembobotan kriteria Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar yaitu
merupakan tanah Cadangan umum negara yang dipergunakan untuk kepentingan Masyarakat
dan Negara, melalui reforma agraria dan program strategis negara serta untuk Cadangan
negara lainya.
Maka untuk nilai bobot dari kriteria Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar ini adalah:
Tabel 4. Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar
No Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar (Ha) Niilai Keterangan
1 2000-1300 3 Sangat Potensi
2 1299-1000 2 Potensi
3 999-0 1 Tidak Potensi
Kriteria Tanah Negara Bekas Tanah Terlantar sama mempunyai nilai kategori semakin
besar nilanya maka semakin baik, maka masuk dalam kategori Benefit.
C4-Tanah Hasil Penyelesaian Sengketa dan Konflik Agraria
Pada kriteria Tanah Hasil Penyelesaian Sengketa dan Konflik Agraria ini masih sama
seperti pembobotan kriteria sebelumnya, yaitu nilai bobot kriteria yang semakin besar
merupakan nilai yang baik.
Tanah Hasil Penyelesaian Sengketa dan Konflik Agraria merupakan faktor penyebab
gesekan yang mengganggu efektivitas kehidupan pertanian dan perikanan. Pada permasalahan